Mohon tunggu...
Joko Martono
Joko Martono Mohon Tunggu... Penulis - penulis lepas

belajar memahami hidup dan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Titik Nol Kota Yogyakarta, Jangan Jadikan Lokasi Penularan Covid-19

12 Juni 2020   17:23 Diperbarui: 13 Juni 2020   17:16 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kawasan jantung kota Yogyakarta ini memang tidak pernah sepi, sama hanya landmark Tugu Pal Putih yang berada di utara Malioboro hampir pasti semalaman suntuk "tidak pernah tidur" karena sebagai ikon kota ini selalu menjadi sasaran pengunjung/wisatawan terutama dari luar kota.

Apalagi di saat musim liburan atau akhir tahun tiba, jumlah pengunjungnya meningkat, kawasan Titik Nol dan Tugu Pal Putih seperti pasar malam, arus lalulintas di persimpangan merayap. Ditambah lagi pengambilan foto oleh para wisatawan dengan spot-spot sesuai selera seringkali sedikit mengganggu karena ikut memadati jalanan .

Titik Nol Kilometer menjadi perhatian

Kawasan Titik Nol Kilometer, Gedung Kantorpos Besar Yogyakarta (sumber: www.joglowisata.com)
Kawasan Titik Nol Kilometer, Gedung Kantorpos Besar Yogyakarta (sumber: www.joglowisata.com)

Kawasan jantung kota Yogyakarta yang berpusat di seputaran Titik Nol belakangan ini banyak mendapat perhatian, bahkan sorotan serius.

Dalam kaitannya kondisi kekinian di mana tanggap darurat kebencanaan non-alam berupa pandemi Covid-19 masih diberlakukan di seluruh DIY- ditemui di lokasi tersebut sejumlah kerumunan, tanpa memerhatikan protokol kesehatan untuk mengantisipasi penularan wabah.

Gubernur DIY, Sri Sultan HB X pada Minggu (7/6) malam melihat langsung masih ada masyarakat yang kumpul-kumpul di Malioboro dan Titik Nol Kilometer tanpa memakai masker, tanpa menerapkan physical distancing (Kompas.com - 08/06/2020, 14:44 WIB).

"Minggu malam saya juga keluar keliling lewat Malioboro. Di Malioboro mereka kongko-kongko sambil duduk ya ora nganggo masker (tidak memakai masker)," ujar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di DPRD DIY, Senin (8/6/2020), (sumber)

Barang tentu apa yang diungkapkan Sri Sultan HB X, yang telah diliput dan disebarkan lewat media itu selanjutnya diharapkan membawa efek ataupun dampak.

Terutama warga atau komunitas, sejumlah perkumpulan yang merasa melakukannya segera sadar, memerhatikan dan melaksanakan maksud yang disampaikan Sri Sultan demi terciptanya DIY yang kondusif, mengantisipasi jangan sampai gelombang kedua pandemi Covid-19 terjadi di wilayah ini.

Setidaknya, jangan jadikan lokasi ini (Titik Nol Kilometer) sebagai lokasi penularan Covid-19, termasuk lokasi lainnya (kawasan Malioboro, Tugu Pal Putih, atau tempat ngumpul yang tersebar di DIY, tanpa memenuhi protokol kesehatan terkait Covid-19 supaya wabah ini dapat dikendalikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun