Mohon tunggu...
WAKANNO
WAKANNO Mohon Tunggu... Tentara - Sekedar dan tak lebih

Hidup itu akan menjadi susah atau senang tergantung dari perspektifmu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Judi Online, Lebih Buruk dari Adiksi

9 Juli 2024   22:08 Diperbarui: 9 Juli 2024   22:08 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.umm.ac.id/id/berita/dosen-umm-beri-cara-atas-kecanduan-judi-online.htmlInput sumber gambar

Pasti ada yang bertanya. "Itu skenario kalau dia kalah terus bagaimana kalau dia menang?" 

Hasilnya akan sama saja, yang menjadi acuan seorang penjudi akan berhenti bermain bukanlah titik menangnya tetapi titik kalahnya itulah yang membuat penjudi berkali - kali bermain. Seperti contoh semisalnya Budi di deponya yang kedua kali dia menang dan telah mengantongi 2,5 Juta dia tidak akan berhenti bermain di situ saja. Dia akan terus mencoba hingga akhirnya muncul sifat rakus dan tamak serta didorong oleh hawa nafsu untuk menggandakan keuntungan yang dia miliki.

Keburukan dari Judi ini akan berputar seperti halnya lingkaran setan. Hal ini akan semakin diperparah sama faktor eksternal yang lain. ketika kamu sudah habis namun hawa nafsumu terus mendorong untuk terus bermain maka akan beralih pada masalah seperti pencurian, pinjaman online dan lain sebagainya.

Jangan pernah remehkan judi. Permainan ini usianya sudah sama tuanya dengan peradaban manusia dan ini instrumen yang mampu memicu 7 dosa mematikan manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun