Setelah menghabiskan waktu di Mataram, saya bersama sahabat saya mulai mengalihkan arah langkah kita ke Pulau yang terkenal dengan susu kuda liarnya ini.Â
Kita memilih jalur laut untuk menuju ke Pulau Sumbawa. Perjalanan pada saat malam hari pun kita lalui, karena seperti informasi yang kita dapat bahwa kapal feri yang melintasi Kayangan - Poto Tano aktif 24 jam.
Setelah melewati kurang lebih 2 jam perjalanan dari Pelabuhan Kayangan akhirnya kita tiba di Pelabuhan Poto Tano sekitar pukul 03.00. Perjalanan pun kita lanjutkan ke arah Taliwang, Ibukota sekaligus pusat perekonomian dari Kabupaten Sumbawa Barat.
Setibanya kami di Taliwang, Perut kami sudah mulai mengeluarkan bunyi pertanda kami sudah mulai lapar. Oleh karena itu, kami pun mencari jajanan setempat yang kira - kira dapat mengganjal isi perut kami yang mulai kosong ini.
Salah satu dari rekan saya menyarankan untuk kita mencicipi salah satu kuliner khas dari Taliwang bernama pelopo.
Di gang kecil di dekat pusat Kota Taliwang, terdapat sebuah rumah tempat dijualnya Pelopo. Tak menunggu waktu lama kami langsung mencicipi olahan yang berbahan dasar susu kerbau ini. Betapa rasa lezatnya pelopo sudah langsung terasa sejak gigitan pertama. Sebenarnya hidangan ini apabila dilihat sekilas mirip dengan jajanan pasar lainnya, namun rasa dari Pelopo ini tidak dapat dipandang sebelah mata.
Rasa dari pelopo ini memang sangat didominasi oleh rasa dari susu kerbau yang terkandung didalamnya. Namun dengan teksturnya yang lembut serta ditambah dengan rasa gula jawa di dalamnya memberikan rasa khas tersendiri dari olahan khas Taliwang ini.
KARANTINA DI PANTAI MALUK
Begitupula dengan kami, akhirnya kami memutuskan untuk pergi kurang lebih 40 km ke arah selatan dari Taliwang menuju Maluk, Sekongkang.Â