Mohon tunggu...
Supriyanti
Supriyanti Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Lulusan S1 Matematika (Murni). Suka puisi. Penyuka tetumbuhan dan pengagum bunga. Senang ngobrol dengan Liz

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu Tak Mati-Mati

21 September 2022   18:30 Diperbarui: 21 September 2022   18:32 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

aku sudah tak ingat

ini malam ke berapa

rindu coba kubinasakan

pernah pelan-pelan

Baca juga: Mencurigai Tuhan

kadang secepat kilat

meski tak persis juga

tapi rindu tak mati-mati

ia melebihi kucing bernyawa sembilan

yang mengerang malam-malam

lebih-lebih sewaktu musim kawin

kucing mengerang rayakan cinta

aku mengerang rasakan cinta

menyerang telak dada

menyergap raga

membikin gagap lisan

melesapkan segala gelora

sampai malam menciumi fajar

dua puluh empat jam kemudian

(lagi) dua puluh empat jam kemudian

(dan) dua puluh empat jam kemudian

terus (entah) dua puluh empat jam kemudian

kau sungguh perkasa, sayang

rindu pasti kuat dalam kandungan

cinta

yang diam-diam

menyakitkan

tapi merakitkan senyumku di malam-malam liyan

sejenak


Semarang, 21 September 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun