Terkadang hidup ini terasa aneh dan tidak terduga, apalagi bicara tentang cinta yang penuh kejutan. Meski tidak pernah menyatakan, kedekatan ini membawa kami pada tingkatan yang lebih jauh. Hari-hari berikutnya kami menghabiskan pagi dengan hal-hal baru seperti makan di tempat berbeda atau berjalan menyusuri rel sampai stasiun Manggarai. Dia memanjakanku dengan berbagai macam traktiran makan, membelikanku pakaian, sepatu, jam tangan, dan mengejutkanku dengan hadiah jam tangan di hari ulang tahunku yang kedua puluh empat. Dan untuk segala kebaikannya, aku hanya bisa membalasnya dengan memberikan bahuku untuk bersandar.
*
Kami menghabiskan malam tahun baru 2015 dengan menikmati musik dan kembang api. Ketika orang-orang menghitung mundur untuk menyambut tahun baru, aku menghitung mundur untuk melamarnya.
"Sayang," aku memanggilnya, suaraku hampir tenggelam dalam hentakan musik.
"Apa?" tanyanya setengah berteriak.
"Aku mencintaimu!" teriakku.
"Aku juga," sahutnya dengan suara pelan.
"Aku ingin menikah denganmu."
"Apa?"
"Aku ingin melamarmu!"
"Apa?"