"Mengerti tidak, kamu seperti anak kecil yang ditipu seorang penjual mainan dan aku merasa aku yang akan bertanggung jawab atas tipuan tersebut." Jawabku.
      "Sebutkan saja permintaanmu, akan kukabulkan."
      Selalu seperti ini. Percalayah, sebenarnya ia menginginkan sesuatu dariku. Tetapi selalu saja ia memutar-mutar topik seolah-olah aku meminta sesuatu darinya. dia hanya menunggu aku bertanya apa permintaannya. Pedagang gelas itu hanya pengantar untuk permintaannya. Tidak ada yang lain.
      "Kali ini apa sayang?"
      "Hari ini tanggalnya bagus. Kamu nggak ingin apa gitu?"
      "Apa?"
      "Ditanya balik nanya."
      ''Mengakhiri semua ini?''
         ''HA??''
      Ya, hubungan kami bukan semacam hubungan pacaran atau ikatan lain. Kami belum ke tahap yang mengerikan itu. Antara dia selalu ingin ke tahap itu atau pergi dariku. Menurutku permintaannya ada diantara dua pilihan itu. Dan kali ini entah yang mana. Aku mencintainya, kurasa.
      "Menurutmu penjual gelas itu lumayan atau tidak?" Dia menginterogasiku.