Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pameran Perdana Sejak Museum Gajah Terbakar

30 November 2024   03:03 Diperbarui: 3 Desember 2024   14:46 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artefak Genderang Dongson dari 200 tahun Sebelum Masehi (kiri) menjadi puing logam seperti kerupuk pasca kebakaran Museum Gajah September 2023 (kanan). Ikut dipamerkan di Museum Gajah. Tak kurang 817 artefak musnah akibat kebakaran tahun lalu. (Foto Jimmy S Harianto/Dok Museum)

Museum Nasional Indonesia (MNI), yang dikenal juga sebagai Museum Gajah, merupakan museum terbesar dan tertua di Indonesia.

Museum ini menyimpan lebih dari 140.000 koleksi yang mencakup berbagai bidang seperti arkeologi, sejarah, etnografi, dan geografi. Koleksi ini menjadikannya salah satu museum dengan kumpulan artefak terlengkap di Asia Tenggara.

Namun, jika dibandingkan dengan museum terbesar di dunia seperti The British Museum di London, The Louvre di Paris, atau The Smithsonian Institution di Washington, Museum Gajah masih jauh lebih kecil baik dalam hal luas fisik maupun jumlah koleksi. Museum-museum terbesar di dunia biasanya memiliki jutaan koleksi dan area pameran yang sangat luas.

Meski demikian Museum Gajah merupakan yang terbesar di Indonesia dan sangat penting secara regional, serta berperan sebagai pusat studi dan pelestarian budaya dan sejarah Indonesia.*

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun