Kerugian akibat kebakaran ini masih dihitung, tetapi mengingat nilai historis dan budaya dari koleksi yang terdampak, kerugian tersebut dinilai signifikan. Operasional museum sempat ditutup untuk memastikan keamanan serta mencegah potensi kehilangan lebih lanjut. Sehingga pameran kali ini merupakan kesempatan perdana bagi publik untuk kembali menyaksikan berbagai khasanah budaya milik bangsa Indonesia di masa lalu.
Kebakaran tahun lalu itu tidak memakan korban jiwa. Akan tetapi sebanyak enam ruangan pameran koleksi prasejarah ludes terbakar. Dan sebagai akibat lanjutan, museum yang dibangun di masa kolonial abad ke-17 itu sempat ditutup untuk umum selama setahun.
Museum Nasional Indonesia (MNI), yang dikenal juga sebagai Museum Gajah, merupakan museum terbesar dan tertua di Indonesia. Museum ini menyimpan lebih dari 140.000 koleksi yang mencakup berbagai bidang seperti arkeologi, sejarah, etnografi, dan geografi. Koleksi ini menjadikannya salah satu museum dengan kumpulan artefak terlengkap di Asia Tenggara.
Namun, jika dibandingkan dengan museum terbesar di dunia seperti The British Museum di London, The Louvre di Paris, atau The Smithsonian Institution di Washington, Museum Gajah masih jauh lebih kecil baik dalam hal luas fisik maupun jumlah koleksi. Museum-museum terbesar di dunia biasanya memiliki jutaan koleksi dan area pameran yang sangat luas.
Meski demikian Museum Gajah merupakan yang terbesar di Indonesia dan sangat penting secara regional, serta berperan sebagai pusat studi dan pelestarian budaya dan sejarah Indonesia.*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H