Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pameran Perdana Sejak Museum Gajah Terbakar

30 November 2024   03:03 Diperbarui: 30 November 2024   10:29 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keramik, tembikar, sisa-sisa teracota yang sebagian hangus saat kebakaran di Museum Gajah tahun 2023 lalu, ikut dipamerkan dari 25 November sampai 31 Desember 2024. (Foto: Jimmy S Harianto)

Kerugian akibat kebakaran ini masih dihitung, tetapi mengingat nilai historis dan budaya dari koleksi yang terdampak, kerugian tersebut dinilai signifikan. Operasional museum sempat ditutup untuk memastikan keamanan serta mencegah potensi kehilangan lebih lanjut. Sehingga pameran kali ini merupakan kesempatan perdana bagi publik untuk kembali menyaksikan berbagai khasanah budaya milik bangsa Indonesia di masa lalu.

Kebakaran tahun lalu itu tidak memakan korban jiwa. Akan tetapi sebanyak enam ruangan pameran koleksi prasejarah ludes terbakar. Dan sebagai akibat lanjutan, museum yang dibangun di masa kolonial abad ke-17 itu sempat ditutup untuk umum selama setahun.

Museum Nasional Indonesia (MNI), yang dikenal juga sebagai Museum Gajah, merupakan museum terbesar dan tertua di Indonesia. Museum ini menyimpan lebih dari 140.000 koleksi yang mencakup berbagai bidang seperti arkeologi, sejarah, etnografi, dan geografi. Koleksi ini menjadikannya salah satu museum dengan kumpulan artefak terlengkap di Asia Tenggara.

Namun, jika dibandingkan dengan museum terbesar di dunia seperti The British Museum di London, The Louvre di Paris, atau The Smithsonian Institution di Washington, Museum Gajah masih jauh lebih kecil baik dalam hal luas fisik maupun jumlah koleksi. Museum-museum terbesar di dunia biasanya memiliki jutaan koleksi dan area pameran yang sangat luas.

Meski demikian Museum Gajah merupakan yang terbesar di Indonesia dan sangat penting secara regional, serta berperan sebagai pusat studi dan pelestarian budaya dan sejarah Indonesia.*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun