Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Andai Saja Jojo Lawan Shi Yuqi...

7 Mei 2024   11:27 Diperbarui: 7 Mei 2024   11:30 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jonatan Christie alias Jojo yang belum terkalahkan sejak All England dan Kejuaraan Asia 2024. (Associated Press/Claus Fisker)

Kekalahan tim Piala Thomas Indonesia lawan China di Chengdu China Minggu (05.05.2024) lalu belum tentu terjadi jika urutan pemain tunggalnya dibalik, Jonatan Christie di tunggal pertama dan Anthony Ginting di tunggal kedua sesuai tinggi peringkat terakhirnya. Tetapi ini tentu cuma omon-omon di atas kertas doang...

Kekalahan sudah terjadi. Dan omon-omon tidak akan bisa mengubah kekalahan yang sudah terjadi. Ini hanya perhitungan berdasarkan pengamatan atas sepak terjang termutakhir  Jonatan Christie (Jojo) sejak All England 2024 (Maret) lalu dan Kejuaraan Asia 2024 Ningbo sebulan sebelum Piala Thomas.

Jonatan Christie (26) tidak diragukan lagi, ia pada saat ini sedang berada di puncak performanya, baik kematangan permainannya, umurnya pada usia puncak karir, dan hasil bagusnya termutakhir di catatan prestasi perseorangan. Dan nyatanya ia belum terkalahkan dalam 12 kali penampilan setelah All England.

Peringkat dunia Jonatan Christie per 30 April 2024 sebelum Piala Thomas digelar di Chengdu China (27 April s/d 5 Mei 2024) adalah peringkat 3 dunia di bawah Viktor Axelsen (Denmark) dan Shi Yuqi (China). Sedangkan Anthony Ginting per 30 April 2024 adalah urutan 7 dunia. Mengapa urutan singelarnya dibalik di Piala Thomas? Ya pelatihlah yang tahu....

Sepanjang Piala Thomas 2024 digelar, mau Indonesia melawan India di penyisihan Grup C (menang 4-1) atau bahkan lawan China Taipei (3-0) di semifinal, serta lawan China di final, urutan singelar memang selalu Anthony Ginting tunggal pertama, Jonatan Christie tunggal kedua. Lawan India, Anthony Ginting dikalahkan Prannoy HS di tunggal pertama, tetapi Jonatan Christie membalas dengan kemenangan atas Lakshya Sen.

India yang merebut Piala Thomas dari tangan Indonesia dua tahun lalu (2022), di Chengdu dipermalukan dengan kekalahan telak 4-1 oleh Anthony Ginting, Jonatan Christie dan kawan-kawan di penyisihan Grup C. Indonesia bahkan melaju ke semifinal, dan ke final mengalahkan China Taipei.

Jago dunia dibabati

Kalau melihat performa Jonatan Christie sejak kejuaraan akbar perseorangan di Birmingham bulan Maret, All England, sampai Kejuaraan Asia bulan April, semua jagoan dunia 'dibabati' Jonatan Christie. Dan pembabatan jago-jago dunia itu berlanjut di Piala Thomas 2024 kali ini.

Shi Yuqi (28) yang peringkat 2 dunia itu, dibabat Jonatan Christie di perempat final All England bulan Maret lalu. Di Kejuaraan Asia 2024 di Nongbo, China 9-14 April? Kembali Shi Yuqi yang pemain nomor satu China ini kembali dikalahkan Jonatan Christie, juga di perempat final, di depan publik negeri sendiri.

Shi Yuqi -- yang meraih angka pertama bagi China di Piala Thomas 2024 mengalahkan Anthony Ginting dua games langsung 21-17, 21-6, dia adalah juara All England 2018. Shi Yuqi berkibar tinggi, setelah di All England 2018 itu mengalahkan pemain legendaris negerinya, Lin Dan di final. Tahun sebelumnya, Lin Dan juara enam kali All England, juga menyerah di tangan Shi Yuqi setahun sebelumnya, meski Shi Yuqi akhirnya tak juara.

Coba di tunggal pertama Piala Thomas di Chengdu kemaren Jonatan Christie dipasang lawan Shi Yuqi. Belum tentu Indonesia kalah. Karena sebelum Piala Thomas di Chengdu, Shi Yuqi kalah lawan Jojo di All England 2024 dan Kejuaraan Asia 2024. Di tunggal kedua final Piala Thomas 2024 kemaren, Jonatan Christie meraih satu angka dari China, mengalahkan juara All England 2023, Li Shifeng 21-16, 15-21, 21-17. Ini adalah ulangan kemenangan Jojo atas Li Shifeng (24), seperti di final Kejuaraan Asia 2024 di Ningbo, China sebulan sebelumnya. Di Piala Thomas lawan Li Shifeng, Jojo main relatif di atas angin. Padahal, Li Shifeng ini menang lawan Shi Yuqi di All England.

Untuk pertandingan beregu yang berat seperti final Piala Thomas, kalah di angka pertama adalah gebrakan psikologis yang berat bagi tim manapun. Dan di kubu Indonesia ini terasa di nomor ganda, juara  ganda putra All England 2023, Fajri (Fajar Alfian/Muh Rian Ardianto)  yang main di partai kedua untuk Indonesia lawan pasangan juara Asia (2024) dan Asian Games (2022) Wang Chang/Liang Wei Keng, praktis tak berkembang permainannya. Banyak melakukan forced error, maupun unforced error.

Ganda kedua, yang main di partai keempat final Piala Thomas 2024 di Chengdu, Bakri (Bagas Maulana/Shohibul Fikri)  sebenarnya juga tak perlu kalah lawan He Ji Ting/Ren Xiang Yu. Karena kesetanan disemangati publiknya, dan menjadi angka penentu kemenangan, maka He Ji Ting/Ren Xiang Yu pun seperti tak mau mengendorkan sama sekali tekanannya. Menang dalam dua games langsung, 21-11, 21-15.

Meski demikian, partai pertarungan final di nomor ganda antara Indonesia dan China ini sungguh merupakan sebuah pertarungan mutakhir "senjata-senjata permainan ganda" kelas dunia. Angka bertaut ketat, satu-terpaut-satu. Dan banyak sekali adu drive yang sangat cepat, smes kencang berkecepatan 400-an km perjam. Dan yang paling menarik, baik pasangan Indonesia maupun China mengerahkan kemampuan 'senjata pamungkas' yang tak kalah penting dari smes. Yakni kembalian smes yang menyerang. 

Pemain ganda dunia saat ini, tidak hanya mutlak dituntut memiliki pukulan drive cepat, adu drive dalam intensitas tinggi. Akan tetapi juga harus memiliki kembalian smes yang mematikan. Bisa lob serang, bisa drive yang mengarah ke tempat kosong lawan, pada saat lawan lengah karena belum pulih dari posisi smesnya.

Piala Thomas yang pernah di tangan Indonesia (2020) dan lepas di tangan India (22) pun akhirnya gagal direbut kembali Indonesia. Bahkan partai terakhir kelima antara tunggal ketiga, Chico Aura Dwi Wardoyo vs Lu Guang Zu, belum sempat dimainkan. Piala sudah keburu diboyong tuan rumah China...

Disebut Duel China vs Indonesia

Pertandingan final Kejuaraan Beregu Dunia Piala Thomas dan Piala Uber 2024 di Chengdu, China (27 April-5 Mei 2024) ini tak ubahnya ulangan sejarah yang dulu disebut sebagai "Duel China vs Indonesia" di Thomas dan Uber tahun 1986 silam di Istora Senayan.

Hasilnya pun serupa. China mampu memenangi Piala Thomas maupun Piala Uber sehingga didramatisasi oleh kalangan bulu tangkis dunia waktu itu, "China mengawinkan gelar juara Piala Thomas dan Uber" pada 1986. Waktu itu, China menang atas Liem Sie King, Icuk Sugiarto dan kawan-kawan, serta Ivana Lie, Elizabeth Latif, Ratih Komala Dewi, Sarwendah, Rosiana Tendean dan Imelda Wigoena kesemuanya dengan angka 3-2.

Kali ini Indonesia kembali kalah lawan China. Tetapi sebenarnya Indonesia mendapat secercah harapan, bahwa di pertandingan paling bergengsi Olimpiade 2024 Paris pada Juli-Agustus mendatang, Indonesia masih memiliki Jonatan Christie -- yang praktis kini lebih dominan ketimbang pemain-pemain China yang ada. Tinggal bagaimana menjaga kondisi Jojo, dan menjaga prestasinya di pertandingan-pertandingan menjelang Olimpiade Paris. Siapa tahu ini saatnya Jojo berprestasi di Olimpiade.

Sementara di Piala Uber 2024 kali ini, setidaknya Gregoria Mariska Tunjung, Ester Nurumi Tri Wardoyo, Komang Ayu Cahya Dewi, Apriyani Rahayu, Siti Fadia Silva Ramadhanti, Ribka Sugiarto, Lanny Tria Mayasari, Rachel Allessya Rose, Meilysa Trias Puspitasari mampu mencatat sejarah, masuk final setelah penantian 16 tahun sejak 2008. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun