Siang itu di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja di Gang Bibis Pedukuhan Kembaran, kelurahan Taman Tirto, Kapanewon Kasihan Kabupaten Bantul Yogyakarta  juga diramaikan dengan kedatangan pejabat Jakarta, Mahfud MD (lengkap dengan pengawal-pengawal pampresnya, diam-diam).Â
Maklumlah Mahfud yang memang suka mampir di kediaman alami Butet ini masih pejabat tinggi. Mahfud masih menjabat Menteri Kordinator Bidang Politik dan Keamanan Republik Indonesia.
"Di luar situasi panas..., saya ngadhem di tempat Butet," kata Mahfud, ketika secara dadakan "diwawancara" dalang eksentrik, Sujiwo Tejo di tempat makan di halaman belakang Padepokan Seni siang itu. Maksud Mahfud, situasi politik di luar padepokan memang sedang panas. Tetapi adem di tempat Butet, kata Mahfud. Dan Mahfud, mengaku menyempatkan hadir di acara Butet "Merayakan Sawung Jabo" ini dalam perjalanan dari Jakarta, menuju acara 100 tahun Nahdlatul Ulama (NU) di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo Jawa Timur 7 Februari 2023.
Di luaran Indonesia memang sedang panas situasi politiknya. Tak hanya gunjang-ganjing buntut ucapan seniman ustadz Yogyakarta, Emha Ainun Nadjib yang melabel Jokowi (presiden) Firaun. Akan tetapi juga kiprah mantan Gubernur Anies Baswedan, yang terus curi start kampanye jelang Pilpres 2024.
Sementara sebagian rakyat kita juga menghitung bunyi tokek: "jadi, nggak jadi, jadi, nggak jadi....," Maksudnya, apakah Gubernur Ganjar Pranowo yang ramai diharapkan publik Indonesia jadi Capres 2024, jadi apa nggak jadi. Namun tak kunjung ditegaskan partainya. Partainya malah sibuk mengkampanyekan Ketua Partai Puan Maharani agar jadi capresnya meski elektabilitasnya masih sangat jauh dari Ganjar...
Capres Sawung Jabo?
Mendingan memang mencapreskan Butet Kartaredjasa sebagai presiden seniman Yogyakarta, atau mencawapreskan seniman musik Sawung Jabo di antara para seniman sepuh. Para seniman hebat Yogyakarta saat ini memang pada memasuki usia senja. Butuh pemimpin yang menyuarakan rakyat banyak. Bukan suara kelompok...
Butet masih relatif termuda, di antara tokoh-tokoh sepuh yang berdatangan di Padepokan Seni, dan melupakan sebentar "konser akbar" Dewa 19 yang hingar bingar di Ice BSD (Bumi Serpong Damai) di pinggiran barat Jabodetabek. Butet masih 60 tahun.
Bandingkan dengan tamu-tamu sepuh enerjik siang itu seperti aktor Slamet Rahardjo Djarot (74) tapi masih gagah dan bagoes. Juga nggak kalah bagoes, adiknya Eros Djarot (72), yang dulu pernah garang di panggung musik rock sepulang dari Hamburg.Â
Eros Djarot nggak hanya vokalis rock grup musiknya Barong's Band di pentas Taman Ismail Marzuki pada (1975). Tetapi ia juga pencipta lagu, komposer yang terkenal dengan ciptaan Badai Pasti Berlalu nya di tahun 1970-an yang ngetop dinyanyikan Berlian Hutauruk, maupun penyanyi legendaris almarhum Chrisye...
"Tapi hari ini saya belajar pada Butet yang lebih muda...," ungkap Slamet Rahardjo Djarot, yang siang itu tampil dalam orasi puncak "Merayakan Sawung Jabo" yang siang itu didampingi isterinya orang Australia, Suzan Piper.