Adapun lima poin rekomendasi dari FIFA itu menurut Presiden Jokowi, di antaranya (1) Indonesia diminta me-review secara komprehensif, serta meningkatkan standar keselamatan bagi para penonton di semua stadion nasional, stadion internasional dan semua fasilitas terkait pertandingan sepek bola di Indonesia.
(2) Protokol dan Prosedur Pengamanan Kepolisian hendaknya disusun, dan petugas keamanan dalam hal manajemen penonton harus dikembangkan sesuai standar keselamatan internasional.
(3) Indonesia diminta melakukan sosialisasi melalui dialog formal terhadap klub dan suporternya, serta melalui kesepakatan dan kerangka kerja yang bertujuan mencegah eskalasi kekerasan di lapangan. Proses ini harus difasilitasi melalui pembuatan database suporter oleh klub dan PSSI
(4). Penjadwalan ulang sejumlah pertandingan berisiko dengan tujuan untuk menghindari terjadinya kerusuhan. Hal ini dapat mencakup pertimbangan penjadwalan pertandingan selambat-lambatnya pukul 5 sore dan disiarkan televisi hanya pada hari Sabtu dan Minggu. Ini juga dimaksudkan untuk mengurangi tekanan pada infrastruktur transportasi umum dan memfasilitasi akses yang lebih mudah bagi pendukung ke transportasi umum sehingga membuat keberangkatan dari stadion lebih mudah dan lebih aman.
(5). Diadakan tim Pendampingan dan Benchmarking yang terdiri dari unsur lembaga dan pakar lain di bidang keselamatan dan keamanan stadion harus. Tim pendamping ini dibentuk oleh FIFA, terdiri dari kumpulan kolaborator ahli di bidang pertandingan sepak bola, untuk bisa memberikan saran langsung dalam berbagai tindakan dan program yang dilakukan sebagai bagian dari reformasi di persatuan sepak bola Indonesia (PSSI). *
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI