"Think Globally, Act Locally" pertama kali dicetuskan oleh Patrick Geddes (1915) seorang ahli biologi Skotlandia, sosiolog, dermawan dan perintis perencana kota dalam ide dan gagasannya membuat perencanaan kota Skotlandia.
Think globally act locally atau "berpikir global bertindak lokal" adalah ungkapan yang mengingatkan bahwa masalah global dan lokal saling memengaruhi.
Ungkapan ini memiliki makna filosofis, yaitu setiap individu harus bisa memahami perkembangan dunia, tetapi tetap bertindak sesuai dengan budaya kerap dihadirkan untuk mengingatkan bahwa masalah global pada era masa kini tak dapat diingkari terkait dengan masalah lokal.
Goethe mungkin tidak menghina Hindia Belanda yang tropis karena dia mencintai Kebun Raya Bogor, sedang yang ditegurnya adalah membangun Kota Batavia, yang tidak pantas menjadi kota di tengah rawa-rawa dan teriknya matahari.
Supremasi Iklim, supremasi ras, merangsang kolonialisme dalam kisah di bentuknya Republik Bataaf adalah pemerintahan kolonial yang didirikan di Belanda pada tahun 1795 hingga 1806. Republik ini merupakan salah satu bentuk pemerintahan modern pertama di Belanda dan diilhami oleh nilai-nilai Revolusi Prancis.
Republik Bataaf didirikan setelah Belanda diduduki oleh Prancis dan Raja Willem V melarikan diri ke Inggris. Republik ini diproklamasikan pada 19 Januari 1795, sehari setelah Raja Willem V melarikan diri.
Republik Bataaf memiliki pengaruh yang meluas ke wilayah-wilayah jajahan Belanda, termasuk Hindia Timur (sekarang Indonesia). Kekuasaan Republik Bataaf di Indonesia berakhir pada tahun 1811 setelah Inggris berhasil menguasai Nusantara melalui Kapitulasi Tuntang.
Beberapa fakta tentang Republik Bataaf:
Republik Bataaf didirikan sebagai pemerintahan federal, tetapi pada 1798 diubah menjadi negara kesatuan di bawah pengaruh Prancis.
Prancis mengakui kemerdekaan Republik Bataaf, tetapi menuntut berbagai konsesi dari republik tersebut.
Selama tahun 1800 hingga 1811, pemerintahan Republik Bataaf dipimpin oleh Herman Willem Daendels (1808-1811) dan Jan Willem Jansens (1811).
Sebelumnya ada sebuah, Buku Keajaiban Dunia (bahasa Prancis: Livre des Merveilles du Monde) atau Deskripsi Dunia (Devisement du Monde), dalam bahasa Italia Il Milione (Sejuta) atau Oriente Poliano dan dalam bahasa Inggris umumnya disebut The Travels of Marco Polo (Perjalanan Marco Polo), adalah sebuah catatan perjalanan abad ke-13 yang ditulis oleh Rustichello da Pisa dari kisah-kisah yang diceritakan oleh Marco Polo, yang mendeskripsikan perjalanan Polo di Asia, Persia, China, dan Indonesia antara 1276 dan 1291, dan pengalamannya saat bertemu dengan Kublai Khan.