Mohon tunggu...
Jimmy Geovedi
Jimmy Geovedi Mohon Tunggu... -

"We tried so hard to create a society that was equal, where there'd be nothing to envy your neighbour. But there's always something to envy. A smile, a friendship, something you don't have and want to appropriate." — Commisar Danilov (Enemy at the Gates)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hary Tanoe Pejuang Ekonomi Kerakyatan (Seri-4)

30 Mei 2014   08:21 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:57 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, tak berhenti disitu menurut HT pendidikan tidak hanya sebatas pendidikan formal saja. Pendidikan informal juga sangat penting.  "Tanpa dukungan keterampilan, tenaga kerja kita akan sulit berkembang," kata HT. Lihat saja, Sekitar 40% penduduk Indonesia hanya menempuh pendidikan di Sekolah Dasar (SD), sekitar 93% dibawah Sekolah Menengah Atas (SMA). Dan hanya sekitar 7% yang menempuh pendidikan tinggi.

“Nasib bangsa ini bisa diubah melalui pendidikan anak-anak kita,” kata HT

Mengutip situs resminya di Harytanoe.org .Pendidikan adalah salah satu faktor kesuksesannya saat ini. Hary adalah pengusaha yang berangkat dari nol. Ayahnya terpaksa meninggalkan bangku sekolah pada kelas tiga SD, karena harus membantu ekonomi keluarga. Hal itu terjadi karena kakek Hary meninggal. “Ayah saya gigih dan bisa menyekolahkan kami kakak-beradik hingga ke perguruan tinggi. Pendidikan itulah yang membuat kami seperti ini sekarang,” Kata Hary yang sekarang memimpin lebih dari seratus perusahaan dengan kapitalisasi pasar lebih dari 100 triliun ini. (bersambung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun