Manusia yang paling lemah ialah orang yang tidak mampu mencari teman namun yang lebih lemah dari itu ialah orang yang banyak mendapatkan teman tetapi menyia-yiakannya. (Ali bin Abu ThaliB). Ada begitu banyak teman guru disekeliling kita yang sangat luar biasa. Baik dari kualitas ilmu pengetahuannya, keterampilannya, kepemipinannya, maupun kualitas kepribadiannya (personality quality). Dan itu bisa didapatkan pada zaman teknologi ini misalnya lewat blog menulis, group diskusi whatsapp (WA), facebook (FB), instagram (IG), telegram atau aplikasi lainnya.
Belajar dari mereka (guru-guru hebat) akan meningkatkan kapabilitas kita. Berbagai pengalaman atau pengetahuan akan dishare diberbagai media diskusi. Di situ kita akan melihat tulisan-tulisan yang menarik, video pembuatan perangkat pembelajaran yang interaktif, metode mengajar yang kompatibel, motivasi mengajar yang luar biasa dari guru-guru kreatif. Semuanya berseliweran di dunia maya.
Sebagai mahkluk yang terbatas maka sepatutnya sebagai guru perlu belajar dan berbagai latar belakang dan bidang ilmu yang ada agar kemampuan guru-guru SD bertambah. Poitnnya adalah bagaimana guru-guru memaanfaatkanya dengan bijak.
Sebagai guru SD, kita perlu banyak belajar karena belajar adalah merupakan kegiatan berproses dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas. Sebagai peletak dasar dari sebuah bangunan yang disebut manusia maka kita perlu berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku yang semuanya diperoleh dari pengalaman. Jika selama ini kita fokus pada mengajar (memberi pelajaran) dan lupa diri untuk menambah ilmu lewat belajar maka sesungguhnya kita bukan guru. Karena guru adalah seorang pembelajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H