Setelah jajaran Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang berkolaborasi dengan Instansi lain, sukses mengelola arus mudik dan arus balik Lebaran 2024 di bulan April, kini di bulan Mei, Kemenhub sudah mengalami, setidaknya, tiga masalah serius bahkan sampai memakan korban jiwa.
Walaupun akar masalah ketiga masalah serius tersebut tidak berhubungan langsung dengan jajaran Kemenhub pimpinan Pak Menteri Budi Karya Sumadi tapi Kemenhub mempunyai kewenangan untuk membenahinya agar masalah yang sama tidak berulang.
Apa saja sih masalah di bulan Mei itu?
Kasus 1:
Adalah kasus kematian seorang taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta akibat aksi kekerasan oleh para seniornya.
Korbannya adalah Taruna STIP, Putu Satria Ananta Rustika yang masih berusia 19 tahun. Anak Bali ini tewas dalam kondisi yang mengenaskan karena dipukuli terutama dibagian ulu hatinya.
Korban berikutnya adalah Ketua STIP Jakarta, Ahmad Wahid yang dinonaktifkan oleh Pak Menteri Kemenhub. Sebab STIP adalah sekolah dibawah naungan Kemenhub.
Korban lainnya adalah para terduga Taruna pelaku yang juga dicopot statusnya sebagai Taruna agar tidak mengganggu proses hukum yang sedang berjalan.
Korban yang paling banyak adalah masyarakat luas sebab Kemenhub tidak menerima atau menunda penerimaan mahasiswa baru untuk tahun 2024. Langkah ini diambil Pak Menteri sebagai buntut dari kasus kekerasan tersebut agar STIP dapat berbenah secara internal lebih dulu.
Kasus 2:
Adalah aksi rayuan maut Pejabat Kemenhub yang merayu YouTuber Korea Selatan, Jiah, dan mengajak ke hotel sehingga viral di media sosial.
Korban pertama adalah Jiah yang tengah berlibur ke Manado, Sulawesi Utara sedang melakukan syuting video dengan menyantap beberapa masakan khas Manado di sebuah restoran itu didatangi dua orang pria, satu di antaranya adalah Bapak Asri Damuna, Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Sangia Nibandera Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Mungkin karena Beliau tidak menyadari ada kamera yang merekam adegan tersebut, ditengah obrolan Pak Asri mengajak Jiah untuk datang ke hotel tempatnya menginap. Namun Jiah menolak, dengan alasan akan segera pergi ke Bunaken.
Korban kedua Pak Asri sendiri, karena video ini menjadi viral dan diketahui Pak Menteri yang akhirnya memberi sanksi tegas. Pak Asri dibebastugaskan dari jabatannya dan akan diperiksa oleh Kemenhub. Beliau terancam sanksi jika terbukti bersalah.
Kasus 3:
Kecelakaan maut bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Ciater, Subang, Jawa Barat yang melibatkan lima kendaraan.
Korban meninggal dalam insiden maut ini adalah 9 orang murid SMK, seorang Guru dan seorang pengendara sepeda motor serta 53 orang lainnya luka-luka.
Informasi dari pihak Kepolisian, Sopir bus diketahui sempat memperbaiki rem bus sebelum kendaraan itu terguling. Pada saat di TKP menurut saksi, "bus udah meluncur aja seperti nggak ngerem".
Pihak pengelola bus akan dimintai keterangan oleh pihak Kepolisian terkait dengan perawatan bus melalui dokumen KIR, perawatan rutin, bengkel dan lain-lain.
Kemenhub juga punya kewenangan dalam kecelakaan ini karena bus tersebut ternyata tidak berizin dan status uji berkalanya telah kadaluwarsa. Â
Uji berkala ini adalah ranah dari Kemenhub, artinya bagaimana caranya Kemenhub menetapkan metode agar kewajiban yang harus dilakukan oleh Pengusaha dapat dilaksanakan dengan disiplin agar tidak membawa korban anak-anak remaja seperti ini.
Pak Menteri Yth..Â
Menjelang akhir masa jabatan Bapak yang tinggal hitungan bulan ini, kami doakan semoga kasus-kasus yang berkaitan dengan Kemenhub tidak bertambah lagi ya Pak!
*
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI