Dan saat itulah masa-masa kritis semakin meningkat.. sampai sesak nafas terus yang sangat berlebihan. Kemungkinan hidup mati 40% : 60%!
Saya hanya bisa terus istighfar, zikir dan shalawat saja. Hanya itu yang bisa saya lakukan tapi itu juga saya lakukan saat dalam keadaan sadar, bila tidak ya tentunya ngga sempat.
Dipikiran dan perasaan saya saat itu, yang terbayang flashback selama saya diberikan umur hingga saat ini. Sebagian besar yang saya ingat adalah saya kurang banyak beribadah dan dosa-dosa yang telah saya perbuat. Saya juga sempat menangis ketika seperti melihat Orang Tua saya yang telah lama dipanggil Allah datang menemui saya.
Hari ke 9 saya lupa apa yang saya lakukan saat itu.
Hari ke 10 saya teringat... bahwa sebelumnya malam hari ke 9, saya sempat tersadar seolah-olah ada yang mengguncang-guncangkan dan menggoyang-goyangkan tubuh saya sampai hampir jatuh dari tempat tidur. Dan pagi H10 saat saya terbangun, saya merasa segar seolah stamina saya kembali seperti di charge dan battery kuat lagi. Saya pun sujud syukur diatas tempat tidur saat pagi sebelum shubuh.
Tapi setelah shubuh badan terasa lemas lagi, saya cuma berpikir positif dan rasa semangat yang sangat tinggi untuk sehat kembali. Dan saya sudah mulai memaksa untuk mau makan. Walau berat.. merasa makanan masuk ke tenggorokan jadi setiap suap tanpa dikunyah lagi dan didorong dengan air zamzam.Â
O ya dari semalam saya hanya minum air zamzam. Sejak H4 sampai H10, 90% makanan hanya melalui infus sedangkan makan dari mulut hanya kira-kira 10%.
Hari ke 11 masa kritis sudah lewat walau badan masih sangat lemas, saya selalu istighfar, zikir, doa, shalawat, shalat pada kondisi uzur sekalipun doa Nabi-Nabi yang mendapat muzijat seperti Nabi Musa, Ibrahim dll.
Hari ke 12 sampai hari ke 15, tiba-tiba pikiran dan jiwa sudah merasakan fit dan saya pun sudah bisa melakukan shalat seperti normalnya, walaupun sempat sempoyongan dan hampir jatuh kena tempat tidur tapi terus saya lawan!
Dan akhirnya Allah memberikan kekuatan dan kesembuhan berjenjang sampai hari ini, Alhamdulillah tingkat kesehatan saya terus meningkat signifikan walaupun masih terasa sedikit sempoyongan. Sujud syukur saya kepada Allah sehingga saya masih bisa memperpanjang ibadah saya disisa umur ini.
Itulah pengalaman saya saat mendapatkan ujian dari Allah melalui Covid-19.
*