Mohon tunggu...
Jilal Mardhani
Jilal Mardhani Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati

“Dalam kehidupan ini, selalu ada hal-hal masa lampau yang perlu kita ikhlaskan kepergiannya.”

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ke Mana Jokowi Kecewa

8 Maret 2020   12:15 Diperbarui: 9 Maret 2020   13:06 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Presiden Jokowi via KOMPAS.com

Setiap pemimpin mestinya memiliki kemampuan mengevaluasi atau mengaudit kinerja mereka yang dipilih, diangkat, dan diminta membantu.
Kemampuan itu memang berkait erat dengan keluasan wawasan yang dimiliki. Dibalik gagasan yang baik, memang selalu dibutuhkan wawasan yang luas. Hal yang mungkin terjadi setelah kita memiliki penahaman komprehensif terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi maupun dipengaruhinya.
Sebaliknya, gagasan mungkin terbayangkan ciamik semata karena imaji-imaji permukaannya saja. Tanpa kesadaran terhadap implikasi yang bakal berlangsung pada faktor-faktor yang mempengaruhi dan dipengaruhinya.

Setelah 1 tahun menduduki kursi Presiden (4 November 2015), Joko Widodo meluncurkan program tol laut. Dia menjanjikan penurunan biaya logistik hingga 30 persen. Kala itu, berbagai kalangan masyarakat berdecak kagum. Gagasan itu seakan jawaban tentang poros maritim yg dikumandangkannya. Juga harapan untuk mengurangi disparitas wilayah di Nusantara.

Sayangnya, gagasan itu terbukti tak dipertimbangan secara komprehensif dan terintegrasi. Terhadap setiap unsur yang mempengaruhi maupun dipengaruhinya.

Hal itu memang sering berlangsung pada sesuatu yang bersifat impulsif. Kosmetika. Bukan 'inner beauty'.

Mardhani, Jilal
7 Maret 2020

Catatan:

Tulisan ini telah dipublikasikan melalui akun facebook saya dan media online Cek-n-Ricek

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun