Mohon tunggu...
Jilal Mardhani
Jilal Mardhani Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati

“Dalam kehidupan ini, selalu ada hal-hal masa lampau yang perlu kita ikhlaskan kepergiannya.”

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Surat Terbuka untuk Presiden Joko Widodo Terkait Angkutan Online

6 Agustus 2018   10:02 Diperbarui: 6 Agustus 2018   10:10 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lembaga resmi yang mengelola pengoperasian MRT, justru membujuk kedua perusahaan aplikasi angkutan online yang tak kunjung diakui pemerintahan yang Bapak Presiden pimpin itu, agar bersedia bekerjasama dalam menyempurnakan pelayanan kepada penumpang mereka nanti.

Ikhtiar tersebut bahkan telah dituangkan dalam Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) yang telah mereka tanda-tangani bersama.

+++

Bapak Presiden Joko Widodo yang selama ini selalu saya banggakan dan hormati,

Kemarin saya baru berkunjung ke Bali menghadiri undangan peresmian mahakarya seniman Nyoman Nuarta. Saya hanyalah rakyat biasa yang hidup pas-pasan. Bukan pejabat Negara atau pemerintahan yang bergelimang fasilitas mewah walau sebagian tak pernah becus bekerja. Bukan juga pengusaha maupun eksekutif yang sebagian fasilitas penunjang kegiatan sehari-harinya dibiayai kantor.

Bagi saya, keberadaan angkutan online tersebut telah menyebabkan saya mampu hadir memenuhi undangan peresmian patung Garuda Wisnu Kencana yang amat membanggakan itu. Sebab, saya bisa berhemat terhadap biaya transportasi sehari-hari selama 2 hari berada di pulau Dewata tersebut. 

Agar Bapak Presiden maklum, selama di Bali kemarin, saya hanya mengeluarkan biaya transportasi lokal sebesar Rp 255.000. Perhitungan saya, jika kemarin tak ada angkutan online seperti yang dapat saya gunakan, biaya transportasi lokal yang harus dikeluarkan paling tidak sebesar Rp 800 ribu.

Tidakkah Bapak Presiden melihat dahsyatnya implikasi angkutan online yang justru disepelekan sebagian jajaran pemerintahan Anda yang hari ini sedang berkuasa itu?

+++

Menjelang kembali ke Jakarta kemarin, saya menyempatkan untuk membeli oleh-oleh untuk putri bungsu saya. Dia menyukai pie susu dan kacang khas Bali. Kedua panganan tersebut kemudian saya tenteng dan tidak dimasukkan ke dalam tas.

Ketika turun dari pesawat yang saya tumpangi, saya jalan tergesa-gesa ke pintu keluar. Sebab saat itu sudah mendekati jam 5:30 sore. Sementara saya sudah berjanji menghadiri pertunjukan hari kedua penampil perdana di Salihara International Performing-Arts Festival. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun