Setelah skandal 'subprime mortgage' yang melandanya tahun 2008 lalu, Amerika yang memuja dan bangga terhadap iman kapitalisme itupun bangkrut dan tertatih hingga kini. Menyisakan sakit dan kepedihan tak tersembuhkan yang menggerogoti dirinya dan menjalar ke seluruh pelosok dunia.
Sebab ruang milik bumi tempat bisnis properti itu berada bersifat tetap dan tak tergantikan. Kekayaan yang dipersembahkannya bagi seluruh umat manusia dan mahluk hidup lain yang tinggal dan bercengkrama di sana, agar hidup damai berdampingan.
Sayangnya, manusia yang dianugerahi kecerdasan dan hati nurani jauh lebih sempurna dibanding makhluk lain itu, justru membiarkan dirinya terjebak bagai robot. Mengapa kita begitu kaku terhadap segala kebijakan dan aturan yang pernah disusun sebelumnya?
Padahal, semua itu bisa saja keliru, usang, atau perlu diperbaiki sesuai dengan kearifan terkini yang dibutuhkan untuk menyikapi perkembangan zaman yang sedang terjadi.
Jilal Mardhani, 29-10-2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H