Mohon tunggu...
Jilal Mardhani
Jilal Mardhani Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati

“Dalam kehidupan ini, selalu ada hal-hal masa lampau yang perlu kita ikhlaskan kepergiannya.”

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ramadan edisi #7: Mengaji Al Quran, Mengkaji Era Digital

15 Juli 2015   07:06 Diperbarui: 15 Juli 2015   07:06 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Demikian pemahaman yang tertanam sejak masa kanak-kanak. Tak berlebihan jika begitu besar keingin-tahuan bagaimana perintah Allah sesungguhnya tertuang di Al Quran. Bagaimana konteks dari setiap petunjuk-petunjuk Nya itu? Apakah berupa makna-makna yang berdiri sendiri-sendiri? Bagaimana benang merah yang menghubungkan ayat suci yang satu dengan yang lain? Jika berupa metafora atau bentuk kiasan, seperti apa dan bagaimana sesungguhnya hal itu digambarkan? Apa yang sesungguhnya tertuang di sana hingga lahir dan berkembang tafsir ataupun pemahaman-pemahaman yang diajarkan atau disyiarkan ustadz, guru, ulama atau pemuka-pemuka agama Islam itu?

Saya tak ingin taklid. Sekedar membebek terhadap apa yang dikatakan atau diajarkan tanpa memahami konteks yang lebih komprehensif. Saya tak ingin berdiri rancu di tengah kelompok-kelompok yang kadang sampai harus bertikai karena memiliki tafsir yang berbeda. Saya tak mampu menerima kenyataan ada yang menyerang keimanan yang lain seolah mereka pernah mendapat mandat dari Tuhan tentang ajaran yang diyakininya. Kadang ada diantara mereka secara brutal memaksakan. Sungguh akal sehat saya tak mampu menjangkau pemahaman hingga muncul kelompok ini dan kelompok itu di tengah komunitas yang sama-sama menyatakan dirinya muslim.

***

Seiring era digitalisasi saat ini, inovasi teknologi aplikasipun berkembang semakin pesat. Beragam kemudahan - dan tentu saja kemewahan - ditawarkan dan menyerbu sendi-sendi kehidupan sehari-hari kita. Sesuatu yg bahkan mungkin tak pernah terbayang oleh mereka yang pertama kali menemukan teknologi itu.

Teknologi informasi dan aplikasi-aplikasinya yang berkembang telah membuat jarak semakin pendek, ruang semakin sempit, dan waktu semakin cepat. Banyak hal dalam kehidupan sehari-hari dapat dilangsungkan lebih efisien dan semakin efektif. Hal-hal yang sebelumnya harus dilakoni satu per satu dan bergiliran kini dimungkinkan terselenggara serempak.

Berbarengan.

Dan kemudian sayapun akhirnya bertemu dengan salah satu dari sekian aplikasi yang berkait dengan kitab suci umat Islam. Aplikasi sejenis yang juga tersedia untuk agama dan kepercayaan lain.

Dengan aplikasi tersebut saya memperoleh kemudahan memenuhi keingin-tahuan terhadap hal yang sebelumnya tertunda-tunda. Fasilitas yg mudah didapat dan diungguh ke komputer, tablet maupun telepon genggam itu memungkinkan saya memilih suara pembaca Al Quran yang ingin saya dengar. Ketika ayat-ayat suci yang saya pilih dibacakannya, sayapun dapat dengan nyaman mengikutinya di dalam hati. Seperti ketika berdendang kecil saat mengikuti nyanyian biduan favorit yg sedang di putar di radio. Tentu saya harus tahu diri untuk mematut bakat, pengetahuan dan pengalaman jika ingin bersaing dengan kemampuan pembaca Quran professional itu mengalunkan bacaan yg begitu indahnya.

Kini, dengan aplikasi canggih itu, sayapun dapat menyimak aksara dan kalimat-kalimat Arab dari ayat-ayat yang sedang dibacakan dengan syahdu melalui layar komputer, tablet, ataupun telpon genggam yang sedang digunakan. Begitu pula terjemahannya yang dapat ditampilkan berdampingan dengan ayat-ayat itu. Saya kini mampu memilih terjemahan sesuai dengan bahasa yang saya sukai dan nyaman dengannya.

Masih ada lagi kemewahan yang lain. Kini akses terhadap tafsir dan penjelasan dari ayat yang sedang disimak bisa saya peroleh seketika. Penjelasan lengkap dari bagian ayat yang sedang disimak dapat seketika tampil di layar. Begitu pula index yang mengkaitkan ayat yang sedang dibaca dengan yang lain.

Lalu ketika saya ingin membandingkan isi Al Quran itu dengan Kitab Injil, misalnya, maka fasilitas yang sama juga tersedia dalam genggaman tangan dan instant!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun