Dalam era teknologi modern, anak-anak cenderung lebih banyak waktu dihabiskan di dalam ruangan. Orang tua perlu menyadari bahwa stimulasi dari alam memiliki dampak positif pada perkembangan sensorik anak. Kegiatan di luar ruangan, seperti bermain di taman, hiking, atau berkebun, dapat meningkatkan keterampilan motorik halus, ketertarikan terhadap lingkungan, dan kesehatan fisik anak.
Ajak untuk sering-sering bermain di luar ruangan, orang tua dapat mengajaknya bermian di teras atau di taman kota. Dengan membiarkan anak mengeksplor lingkungan luar ruangan dapat meningkatkan pengetahuan dan keingintahuannya.
3. Stimulasi sosial
Saat teknologi semakin mendominasi interaksi anak-anak, penting bagi orang tua untuk memberikan stimulasi sosial yang memadai. Interaksi dengan teman sebaya, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, atau terlibat dalam proyek kelompok dapat membantu anak mengembangkan keterampilan sosial, kepemimpinan, dan kerja sama. Hal ini juga dapat membantu anak untuk beradptasi dengan cepat terhadap lingkungan baru.
Orang tua juga dapat mengajak anak untuk berinteraksi tidak hanya dengan teman sebaya namun juga dengan  orang yang umurnya di atas sang anak. Seperti mengajak anak bersilahturahmi ke keluarga besar, interaksi antara anak dengan anggota keluarga yang lebih tua dengannya akan membuat anak lebih mengerti menghargai perbedaan dan lebih mampu menempatkan dirinya di situasi tertentu.
4. Stimulasi bicara dan bahasa
Stimulasi bicara dan bahasa sering kali dianggap wajar, tetapi ada banyak cara untuk meningkatkannya. Membacakan buku, berbicara dengan anak, dan memanfaatkan permainan kata-kata dapat merangsang perkembangan bahasa anak, memperkaya kosakata, dan meningkatkan kemampuan komunikasi.
Mengajak anak mgnobrol juga dapat mendekatkan hubungan orang tua dengan anak. Anak menjadi lebih terbuka dengan ornag tua dan tidak malu untuk mengekspresikan perasaannya.
5. Stimulasi motorik kasar