Sebagai orang tua tentunya kita ingin memberikan segala hal yang terbaik untuk anak kita. Tak jarang orang tua mengeluarkan biaya yang sangat besar hanya agar anak mereka menjadi orang yang hebat dan cerdas. Namun, tak sedikit juga orang tua yang justru meremehkan hal-hal yang sangat kecil namun memiliki peran yang besar. Salah satu hal yang sering diremehkan oleh orang tua adalah pemberian stimulasi.
Menurut KBBI stimulasi adalah dorongan atau rangsangan. Menurut kamus lengkap Psikologi stimulus adalah perangsang, secara umum stimulasi adalah aktivitas yang dilakukan untuk merangsang energi internal maupun eksternal agar terjadi respon yang diinginkan.
Dalam teori yang dikemukakan oleh Jean Piaget, salah satu psikolog terknal yang memiliki kontribusi besar dalam pemahaman bagaimana anak-anak belajar dan berkembang. Piaget meyakini bahwa anak-anak tidak hanya menerima informasi dari lingkungan mereka, tetapi mereka juga aktif terlibat dalam proses mengonstruksi pengetahuan mereka sendiri. Oleh karena itu, stimulasi bukan hanya sekadar pemberian informasi, tetapi juga melibatkan keterlibatan anak dalam mengolah informasi tersebut.
Peran orang tua dalam merangsang respon anak sangatlah vital disini. Karena anak pertama kali belajar mengenali lingkungannya, perasaannya dan sosialnya melalui lingkungan keluarga. Oleh karena itu, Orang tua memiliki peran penting dalam perkembangan anak-anak mereka. Terkadang, dalam keberjalanannya, ada aspek-aspek stimulasi yang sering diremehkan, namun memiliki dampak besar pada perkembangan kognitif, emosional, dan sosial anak.
Berikut ini stimulasi-stimulasi yang sering diremehkan oleh orang tua namun memiliki dampak yang sangat besar bagi perkembangan anak.
1. Stimulasi aktivitas SeniÂ
Banyak orang tua cenderung lebih fokus pada pelajaran akademis seperti matematika dan bahasa, Namun, sering kali mengesampingkan pentingnya aktivitas seni. Â Aktivitas seni, seperti melukis, menggambar, atau bermain musik, dapat membantu mengembangkan imajinasi, kreativitas, dan ekspresi diri anak. Imajinasi dan kretivitas anak perlu dikembangkan karena dampak yang terjadi sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Anak yang memiliki aktivitas seni cenderung memiliki pemikiran yang luas dan membantu memiliki pemecahan masalah yang unik.
Orang tua dapat mengisi waktu luang dengan bermain aktivitas seni seperti melukis atau bermain musik. Dengan ini, komunikasi dan hubungan antara orang tua dengan anak menjadi lebih dekat.
2. Stimulasi di alam terbuka
Dalam era teknologi modern, anak-anak cenderung lebih banyak waktu dihabiskan di dalam ruangan. Orang tua perlu menyadari bahwa stimulasi dari alam memiliki dampak positif pada perkembangan sensorik anak. Kegiatan di luar ruangan, seperti bermain di taman, hiking, atau berkebun, dapat meningkatkan keterampilan motorik halus, ketertarikan terhadap lingkungan, dan kesehatan fisik anak.
Ajak untuk sering-sering bermain di luar ruangan, orang tua dapat mengajaknya bermian di teras atau di taman kota. Dengan membiarkan anak mengeksplor lingkungan luar ruangan dapat meningkatkan pengetahuan dan keingintahuannya.
3. Stimulasi sosial
Saat teknologi semakin mendominasi interaksi anak-anak, penting bagi orang tua untuk memberikan stimulasi sosial yang memadai. Interaksi dengan teman sebaya, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, atau terlibat dalam proyek kelompok dapat membantu anak mengembangkan keterampilan sosial, kepemimpinan, dan kerja sama. Hal ini juga dapat membantu anak untuk beradptasi dengan cepat terhadap lingkungan baru.
Orang tua juga dapat mengajak anak untuk berinteraksi tidak hanya dengan teman sebaya namun juga dengan  orang yang umurnya di atas sang anak. Seperti mengajak anak bersilahturahmi ke keluarga besar, interaksi antara anak dengan anggota keluarga yang lebih tua dengannya akan membuat anak lebih mengerti menghargai perbedaan dan lebih mampu menempatkan dirinya di situasi tertentu.
4. Stimulasi bicara dan bahasa
Stimulasi bicara dan bahasa sering kali dianggap wajar, tetapi ada banyak cara untuk meningkatkannya. Membacakan buku, berbicara dengan anak, dan memanfaatkan permainan kata-kata dapat merangsang perkembangan bahasa anak, memperkaya kosakata, dan meningkatkan kemampuan komunikasi.
Mengajak anak mgnobrol juga dapat mendekatkan hubungan orang tua dengan anak. Anak menjadi lebih terbuka dengan ornag tua dan tidak malu untuk mengekspresikan perasaannya.
5. Stimulasi motorik kasar
Stimulasi motorik kasar, seperti bermain olahraga atau bermain di luar rumah, memegang peranan penting dalam perkembangan fisik anak. Hal ini tidak hanya mendukung pertumbuhan otot dan tulang, tetapi juga membantu anak memahami koordinasi tubuh dan keseimbangan.
Dengan memberikan perhatian khusus pada aspek-aspek stimulasi ini, orang tua dapat membantu anak-anak mereka mencapai potensi penuh mereka. Mengakui pentingnya berbagai bentuk stimulasi ini akan membuka jalan bagi perkembangan anak yang seimbang dan komprehensif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H