Mohon tunggu...
Jiebon Swadjiwa
Jiebon Swadjiwa Mohon Tunggu... Seniman - seniman

Cuma penulis biasa sekaligus penikmat lagu, perasa puisi, dan pecandu kopi sachetan, selalu menulis dengan mendengarkan suara yang bangkit dari dalam dirinya, suara itu adalah suara kematian (dengan semua firasatnya), suara cinta, dan suara seni.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

PUISI: Lowongan Kerja di Negeri Para Penyamun

2 Februari 2025   16:07 Diperbarui: 2 Februari 2025   16:07 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi para pelamar berbaris untuk lowongan kerja (AI)

dan rela membawa kopi bos setiap pagi."

(Oh, betapa nikmatnya menjadi pekerja!)

--
Sementara di sudut gang,

seorang sarjana ekonomi menjajakan gorengan,

karena ijazahnya hanya selembar tiket masuk

ke antrian panjang pengangguran yang sabar.

--
Kantor-kantor tumbuh seperti ilalang,

tetapi pintunya hanya terbuka bagi mereka

yang menggenggam amplop tebal,

atau anak-anak yang lahir dengan emas di lidahnya.

--
Dan di ruang tamu rumah-rumah kecil,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun