dan rela membawa kopi bos setiap pagi."
(Oh, betapa nikmatnya menjadi pekerja!)
--
Sementara di sudut gang,
seorang sarjana ekonomi menjajakan gorengan,
karena ijazahnya hanya selembar tiket masuk
ke antrian panjang pengangguran yang sabar.
--
Kantor-kantor tumbuh seperti ilalang,
tetapi pintunya hanya terbuka bagi mereka
yang menggenggam amplop tebal,
atau anak-anak yang lahir dengan emas di lidahnya.
--
Dan di ruang tamu rumah-rumah kecil,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!