Sudah beres semua tanpa halangan aku dan ayahku langsung berangkat ke rumah saudara ku dan tidak lupa berpamitan dengan keluarga di rumah, oh iya aku cuman pergi berdua dengan ayahki karena keluargaku saat itu yang lain sudah ada acara masing masing sedangkan adik-adik ku sibuk beramain di rumah dengan temannya.
“Dadah aku pergi dulu.” Sengan kepala keluar dari jendela dan melambaikan tanganku kepada keluargaku.
Di perjalanan aku tiba-tiba mengantuk apa karena aku bergadang waktu semalam atau aku kecapean mencuci mobil itu.
“Ayah kan sudah bilang kalau tidur jangan terlalu malam.”
Aku cuman bisa diam saja karena aku sangat ngantuk tidak bisa berkata apa apa lagi.
Singkat cerita kamipun tiba di rumah saudara. Sesampainya disana kita makan minum mengobrol dengan saudara saudara dengan suasana rumah yang sejuk dengan persawahan yang sangat luas di depan halaman rumahnya membuatku terus berfikir dan bersyukur bisa hidup sampai hari ini dan juga terus di beri kesehatan oleh Allah SWT.
Kami pun akhirnya pulang. Sebenarnya aku masih ingin bersantai di rumah saudaraku, tapi bagaimana lagi yang ada aku malah ditinggal sendiri.
“Ayah, Jiddan ingin belajar mobil. “ Ucapku dengan serius.
“Engga nak kamu masih kecil jangan dulu belajar mobil." Jawab ayah sambil menyetir.
“Ayolah yahh sekali ini saja ya boleh yaa." Sambil mengeluarkan jurus menempelkan dua tangan ku untuk memehon diizin kan oleh ayahku untuk belajar mobil. Akhirnya jurusku ampuh, ayah menjadi luluh.
“Ya sudah ini ayah ajar kan.” Sambil muka yang kebingungan.