Babak semifinal melawan Kroasia dapat dilewati secara mudah dengan unggul 3-0. Kemenangan yang memberikan kepercayaan diri tinggi dan bekal berharga untuk menghadapi Perancis difinal. Inilah puncak drama dari jalan panjang Messi meraih mimpi piala dunianya. Sempat unggul 2-0 di babak pertama dan menguasai jalannya pertandingan, Perancis bangkit secara mengejutkan di babak kedua.Â
Setelah menyamakan kedudukan di menit 81, Argentina dan perancis saling serang di menit-menit akhir babak normal dengan peluang-peluang yang berbahaya. Usai tidak ada gol tercipta selanjutnya Argentina dan perancis saling berbalas gol pada babak tambahan.Â
Dimulai oleh Argentina pada menit 108 yang kemudian dibalas oleh Perancs pada menit 118. Menjelang pertandingan usai pemain pengganti Perancis Kolo Muani mendapat peluang emas dengan tinggal hanya berhadapan dengan Martinez. Beruntung sepakan keras Muani dapat diblok oleh reflek kaki kiri Martinez sehingga selamatlah gawang Argentina dan juga mimpi Messi.
Pada babak adu pinalti, kembali Emiliano martinez mampu menunjukkan peran kehadirannya sebagai tembok kokoh bagi para penandang Perancis. Martinez  menjadi salah satu sosok protagonis dalam membantu Messi meraih piala dunianya. Tangispun pecah saat Gonzalo Montiel, penendang terakhir Argentina mampu menaklukkan Hugo Lloris yang membuat skor menjadi 4-2.Â
Akhirnya pemain terbaik dengan tropi dan gelar individu terbanyak itu pun melengkapi capaiannya dengan tropi yang sudah didambakannya sekian lama. Messi butuh piala dunia untuk menyempurnakan karirnya, piala dunia perlu Messi agar dapat menjadi bagian dari perjalanan karir seorang talenta terbaik di dunia sepakbola. Keduanya, Messi dan Piala terlihat begitu bahagia dalam sorotan kamera.
Usai sudah perjalanan panjang itu. Puncak karir itu adalah kedamaian. Lepas sudah semua beban. Hadiah terbesar datang di bagian akhir. Novel piala dunia Messi sudah selesai.Â
Hand of God bagi Messi bukanlah gol menggunakan tangan namun kisah perjuangan. Hanya tangan Tuhanlah yang mampu menulis kisahnya. Drama panjang yang melelahkan, menguji kepercayaan, namun berakhir membahagiakan. Kini biarkan Messi bermain bola sambil menari di Inter Miami.
Tamat.
BK,11072023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H