Labuhan batu selatan (labusel) merupakan kabupaten yang terletak disudut bagian timur provinsi sumatera utara yang berbatasan langsung dengan provinsi riau, kabupaten rokan hilir yang menjadi pintu masuk provinsi sumatera utara. Sebagian besar wilayah berupa perkebunan kelapa sawit yang dimana masyarakat di labuhan batu selatan kebanyakan sebagai petani sawit. Sebagian masyarakat hanya lah buruh pabrik, pedagang kaki lima, grosiran dan kerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Pendapatan terbesar kabupaten labubuhan batu selatan berasal dari perkebunan kelapa sawit dan usaha-usaha yang ada.
Labuhan batu selatan sudah hampir 11 tahun menjadi sebuah kabupaten setelah pemekaran dari labuhan batu yang di dasari UU no. 22 tahun 2008 terkait pemekaran sebuah wilayah pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono menjabat sebagai presiden RI ke 6. Maka ditetapkan hari jadi Labuhan Batu Selatan pada 15 januari 2009. Dari letak geografisnya labuhan batu selatan dikeliling oleh beberapa kabupaten seperti dibagian utara, berbatasan dengan labuhan batu, dibagian timur, berbatasan dengan rokan hilir, Â bagian barat, berbatasan dengan padang lawas utara dan labuhan batu dan bagian selatan, berbatasan dengan padang lawas.
Secara teritorial, labuhan batu selatan memiliki wilayah yang cukup besar dengan kabupaten yang tergolong masih muda. Seharusnya kepala daerah memfokuskan sebuah percepatan pembangunan agar dapat memberikan dampak yang baik bagi banyak masyrakat di labuhan batu selatan. Pembangunan bukan hanya dalam bentuk fisik tetapi suatu kebijakan dalam bentuk aturan pun dapat dibuat agar dapat dirasakan dan dipatuhi oleh banyak masyarakat.
Labuhan batu selatan  sudah memiliki dua bupati yang telah menjabat, salah satunya dipilih  melalui pemilihan langsung (pilkada). Pemilihan kepala daerah  secara langsung pertama kali dilakukan pada tahun 2010. Pilkada waktu itu di sangat meriah karena banyak  calon kandidat kepala daerah maju dalam kontestasi pilkada itu. ada sembilan kandidat pasangan calon pun mulai bersaing untuk dapat memenangkan pertarungan itu. Dan pilkada tersebut di menangkan oleh Aswan Wildan Tanjung yang berpasangan dengan Maslin pulungan. Itu merupakan bupati dan wakil bupati pertama yang dipilih secara langsung.
Masyarakat labuhan batu selatan pada masa itu sebagai kabupaten baru pemekaran inginkan merasakan suatu perubahan signifikan yang  mengacu pertumbuhan ekonomi daerah, mengatasi segala persoalan yang terjadi di masyarakat serta mempercepat proses pembangunan baik infrastruktur maupun aturan/kebijakan, meningkatkan mutu pendidikan  di labuhan batu selatan. Hal seperti itu seharusnya menjadi perhatian dan proritas kepala daerah terpilih.
Akan tetapi, tentu dalam kurun waktu 10 tahun belum cukup untuk memajukan kabupaten yang masih tergolong muda ini. pembangunan dalam 5 tahun kepemimpinan wildan tanjung untuk memajukan labuhan batu selatan dinilai belum cukup. Ternyata butuh waktu lebih untuk lama untuk menyelesaikan segala persoalan yang ada di labuhan batu selatan khususnya dalam sektor pembangunan di labuhan batu selatan.
Pada pilkada serentak tahun 2015 kemarin, Bupati Wildan tanjung maju kembali mencalonkan diri sebagai calon kepala daerah kabupaten labuhan batu selatan berpasangan dengan kholil harahap. Pada pilkada serentak tahun 2015 ada tiga kandidat pasangan calon yang maju untuk menjadi kepala daerah di kabupaten labuhan batu selatan ini.
Adu program, visi misi dan gagasan mulai dilemparkan kepada masyarakat untuk mempengaruhi pilihan masyarakat. pasangan calon kepala daerah kabupaten labuhan batu selatan dimenangkan kembali oleh Wildan tanjung dan Kholil harahap di pilkada serentak pada tahun 2015. Terpilih lagi dan dipercayai untuk melanjutkan program-program yang belum direalisasikan kepada masyarakat ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi wildan dalam menjalankan kepemimpinannya di periode kedua nya.
Terlihat perubahan yang cukup signifikan selama kepemimpinan Wildan tanjung yang telah menjabat 10 tahun. Perubahan itu dapat dilihat dari fisik seperti pembangunan infrastruktur jalan, pembangunan tata kota, meningkatkan mutu pendidikan dengan memperbanyak gedung sekolah sehingga anak-anak yang dipedesaan tak harus jauh menempuh perjalanan untuk bersekolah, membangun komplek perkantoran bupati dan jajaran pemerintah kabupaten, membangun rumah sakit umum daerah di kota pinang dan semuanya itu sudah dirasakan banyak masyarakat. Setelah masa periode wildan tanjung berakhir sebagai bupati labuhan batu selatan, akan banyak figur-figur  muncul  mencalonkan diri sebagai kepala daerah pada pilkada serentak tahun 2020 nanti untuk menggantikan Wildan tanjung.
SELANJUTNYA SIAPA?Â
Akhir tahun 2019 kemarin, partai politik membuka pendaftaran pencalonan kepala daerah di kabupaten labuhan batu selatan. Banyak tokoh-tokoh yang sudah mendaftarkan dirinya mencalon sebagai kepala daerah dengan dukungan partai politik yang ada dilabuhan batu selatan. Adapun yang telah mendaftarkan dirinya dari jalur partai politik yakni dari pasangan H. Edimin dan Ahmad Padli (EMAS & PADI) yang mendapatkan dukungan dari partai politik seperti PDIP, HANURA, dan PKPI.
Adupun bakal calon muncul dari jalur independent yakni pasangan Nurdin siregar dan Husni rizal (NURI), Maslin pulungan dan Feri andhika dalimunthe (MARI), Rivai nasution dan Dahlia Sudartono (RIDHO) dan terakhir yang telah mendaftar sebagai calon kepala daerah dari jalur dukungan partai politik yakni Hj. Hasnah harahap dan H.Kholil harahap (BERHASIL).
Konstalasi politik pemilihan kepala daerah kali ini cukup menghadirkan persaingan yang sangat sengit. Dimana semua yang mendeklarasikan diri merupakan tokoh-tokoh masyarakat di labuhan batu selatan. Namun, dengan banyaknya yang telah mendeklarasikan dirinya sebagai bakal calon bupati dan wakil bupati labuhan batu selatan belum tentu semuanya akan lolos terverifikasi sebagai calon tidak menutup kemungkinan mereka yang mencalonkan diri melalui jalur independent akan gagal dalam tahap pendaftaran dan verifikasi berkas.
Kecenderungan munculnya pasangan calon dari independent yang banyak akan menimbulkan tingkat kesulitan yang cukup sengit dalam persaingan dikarenakan jalur individu akan lebih bekerja keras untuk memenangkan pilkada ini.
Pada saat ini semua masih abu-abu, ditengah pandemic covid-19 ini menyebabkan kemunduran jadwal Pilkada serentak 2020. Komisi II DPR RI bersama Mendagri, KPU RI, Bawaslu RI, dan  DKPP  telah membahas mengenai pilkada serentak 2020 ini. Dalam rapat tersebut telah diputuskan Pilkada serentak 2020 dilakukan pada tanggal 9 desember 2020. seharusnya pemilihan kepala daerah  akan diselenggarakan pada bulan September. Namun, mengingat kondisi wabah virus ini terjadi sebuah kemunduran jadwal dikarenakan ada nya pembatasan ruang gerak sehingga mengharuskan masyarakat tetap dirumah saja.
Jika diamati kembali, petarungan yang sangat seru itu ialah mereka yang mendapatkan mesin tempur yang terbaik (partai politik). Sulit dipungkiri dalam sebuah konstalasi politik, mereka yang memiliki alat tempur yang canggih dan amunisi yang banyaklah yang akan memenangkan pertarungan. Partai politik merupakan alat tempur yang saat ini sering digunakan dalam sebuah pertarungan  politik.
Jika dianalogikan dalam sebuah pertarungan militer, partai politik merupakan tank yang memiliki kekuatan yang cukup mengerikan dengan amunisi yang dapat melumpuhkan lawan serta dapat mempora-porandakan musuh. Dalam arti, setiap calon harus mendapatkan mesin tempur yang terbaik dengan pasukan dan amunisi yang baik juga. Untuk saat ini belum ada kepastian, karena belum ada partai politik yang secara sah mendeklarasi mendukung salah satu pasangan untuk dicalonkan menjadi kepala daerah berdasarkan rekomendasi dari DPP partai politiknya masing-masing.
Yang mendeklarasikan diri melalui independent akan mengalami kesulitan yang cukup berat, karena dia harus mendesain konsep pertarungan yang ingin ia lakukan agar dapat meraih kemenangan. Berbeda dengan hanya didukung partai politik, dimana partai politik memiliki basis suara masing-masing dilihat dari perolehan suara pada pemilu 2019 kemarin. Mereka yang mencalon dari independent juga berharap dilirik oleh partai politik agar mempermudah langkah mereka dalam memenangkan konstalasi politik di pilkada labusel 2020.
Dalam mengusung calon kepala daerah melalui dukungan partai politik harus memenuhi 20 % Â ambang batas presidensial untuk mencalonkan diri. Dalam arti, jika ingin dukung partai politik harus dengan berkoalisi dengan beberapa partai politik lainnya. Jumlah kursi untuk membentuk sebuah koalisi dalam mengusung dan memenangkan calon kepala daerah dalam pilkada kali ini ialah sebanyak 7 kursi.
Berdasarkan hasil pemilu tahun kemarin (2019) perolehan kursi terbanyak di DPRD labuhan batu selatan ialah  PAN yang memperoleh 7 kursi diparlemen, PDIP memilik 6 kursi. Gerindra memiliki 5 kursi, Golkar memiliki 4 kursi, PKPI memiliki 4 kursi, PKB memiliki 3 kursi, Hanura memiliki 2 kursi, PKS memiliki 1 kursi, Demokrat memiliki 1 kursi, PPP memiliki 1 kursi, dan Perindo memiliki satu kursi. Sedangkan perolehan suara sah perorangan tertinggi anggota DPRD Labusel berasal dari PAN yakni Ediy dengan memperoleh 5675 suara sehingga menjadikan ia sebagai ketua DPRD labusel yang direkomendasi PAN.
Pertarungan  dalam pilkada kali ini merupakan pertarungan yang cukup sengit antara pasangan H.Edimin dan H.Ahmad Padli dengan Pasangan Hj. Hasnah harahap dan H. Kholil Harahap. Semua orang sudah mengetahui background dari kedua pasangan tersebut. Dimana jika di telusuri lebih jauh yang memiliki mesin tempur yang cukup sepadan itu ialah kedua pasangan ini.
H.Edimin merupakan salah satu anggota DPRD kab. Labuhan batu selatan sekaligus ketua DPC HANURA LABUSEL yang memiliki 2 kursi di parlemen, kedua, Edimin merupakan salah satu tokoh kepemudaan di labuhan batu selatan yang artinya ia memiliki basis pendukung selain dukungan partai politik. Selanjutnya edimin (asiong) menggandeng salah satu kader dari PDIP yakni H.Ahmad Padli yang dimana ia memiliki hubungan dekat dengan ketua DPC PDIP LABUSEL dan PDIP memiliki 6 kursi di parlemen jika ditambah dengan dukungan dari PKPI yang memiliki 4 kursi di parlemen maka jika ditotal jumlah seluruh dukungan pasangan H.Edimin dan H.Ahmad padli memiliki 12 kursi di parlemen. Namun mengingat kemungkinan bisa beratambah dan bisa berubah sesuai situasi dan kondisinya politiknya.
Hal yang lebih menarik lagi ialah dari pasangan Hj. Hasnah harahap dan H. Kholil harahap (BERHASIL), dimana kita tidak bisa mempungkiri bahwa Hasnah merupakan istri dari H.Aswan Wildan Tanjung yang masih menjabat sebagai bupati labuhan batu selatan dan Hasnah menggandeng Kholil  harahap sebagai wakilnya yang dimana Kholil masih menjabat sebagai wakil bupati labuhan batu selatan. Dari segi aspek dukungan, pasangan ini pasti sudah mendapatkan dukungan dari salah satu partai politik yang dimana pasangan ini sudah mendaftar ke partai amanat nasional yang merupakan salah satu partai pendukung pemerintahan wildan pada pilkada sebelumnya.
Wildan tanjung juga merupakan ketua DPC PAN LABUSEL yang memiliki 7 kursi di parlemen dengan ketua DPRD berasal dari partainya. Jika Hasnah mendapatkan dukungan dari PAN, otomatis dia bisa dicalonkan sebagai kepala daerah tanpa berkoalisi. Namun, manuver setiap calon kandidat berbeda-beda, bisa saja Hasnah akan menggunakan partai koalisi yang memenangkan wildan pada periode kedua yaitu Nasdem, PKS, dan PBB dimana sisa partai politik yang mendukung wildan dulu telah berubah seperti PDIP,HANURA,Demokrat. Namun jika Hasnah melihat peluang yang ada ia bisa melirik dan melakukan sedikit manuver bagaimana caranya agar ia mendapatkan dukungan dari partai Gerindra dan Golkar.
Berdasarkan hasil pemilu 2019 kemarin, Gerinda dan Golkar memiliki kursi yang cukup untuk mendukung Hasnah dalam pilkada kali ini. Gerindra memiliki 5 kursi di parlemen dan Golkar memiliki 4 kursi. Jika mendapatkan dukungan dari partai politik tersebut akan menguntungkan bagi pasangan Hj.Hasnah harahap dan H. Kholil harahap dalam pilkada kali ini.
Pilkada kali ini petarungan yang dimiliki oleh Edimin (asiong) dengan Hasnah bukan yang lain. Mereka akan bertarung habis-habisan untuk menjadi pemenang.
Dalam politik pertarungan wacana sering terjadi, adu visi misi dan program merupakan hal yang sering di lemparkan ke publik agar menarik simpati rakyat. Â Bahkan saling menjatuhkan satu sama lain kerap terjadi. Namun, alangkah lebih baiknya masyarakat labuhan batu selatan harus cerdas dan bijak dalam menyikapi segala peristiwa yang terjadi di dalam politik. tetap saling menjaga kekondusifan dalam berpolitik agar dapat mewujudkan esensi dari sebuah demokrasi yang sesungguhnya dan tidak menimbulkan perpecahan ditengah masyarakat.
semakin banyaknya yang mencalon sebagai bupati dan wakil bupati semakin seru lah konstalasi pilkada kali ini. Jika dibandingkan pilkada 2015 dengan pilkada 2020, pilkada saat ini sangatlah berbeda dari sebelumnya. sangat terasa uforia masyarakat menjelang pilkada serentak 2020. Mungkin disebabkan munculnya figur-figur baru yang akan pengganti Wildan tanjung sebagai the next bupati labuhan batu selatan.
Semoga pilkada ini dapat berjalan dengan baik,aman dan kondusif serta memberikan pemimpin yang berdedikasi,progresif dan bijaksana dalam meneruskan pemerintahan kabupaten labuhan batu selatan kedepannya. Santun Berkata-Bijak Berkarya pun dapat menjadi pedoman bersama oleh masyarakat labuhan batu selatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H