Mohon tunggu...
Jhon Sitorus
Jhon Sitorus Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pengamat Politik, Sepakbola, Kesehatan dan Ekonomi

Indonesia Maju

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Alamak! Butuh Satu Bulan Mengurus KTP di Toba Samosir

4 Agustus 2016   18:55 Diperbarui: 5 Agustus 2016   08:35 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kartu Tanda Penduduk (KTP) | Ilustrasi: konfrontasi.com

Butuh satu bulan, ya, selama itulah proses yang saya alami ketika mengurus KTP di Kabupaten yang fana ini, Toba Samosir. Dari mulai mengurus KK yang harus menunggu lebih dari 2 minggu, kemudian mengurus KTP dengan waktu yang sama. Bukan hanya masalah waktu, tetapi masalah jarak menjadi pertimbangan utama karena sebelum ke Kantor Catatan Sipil(CAPIL) Tobasa yang ada di kota Balige, saya harus ke kantor Camat Porsea untuk melakukan pemberkasan, tanda tangan, dan lain-lain.

Sebelum ke kantor Camat, saya harus berangkat pagi-pagi dari rumah yang ada di desa Amborgang. Jarak masing-masing yang harus saya tempuh adalah 25 Km (dari Amborgang ke Porsea) plus 25 Km dari Porsea ke Balige, total saya harus menempuh jarak 50 Km dari rumah menuju kantor Capil. Itu hanya untuk 1 kali jalan, untuk kembali ke rumah berarti saya harus menempuh jarak 100 Km perhari.

Jarak yang sedemikian membebani saya sebenarnya tidak menyurutkan rasa optimistis saya untuk mengurus KTP. Keyakinan penuh saya terhadap berubahnya birokrasi menjadi “lebih melayani masyarakat” membuat saya semangat berangkat dari rumah ke kantor Capil.

Setelah mendapat rekomendasi dari Kepala Desa (Kep Des) Amborgang, akhirnya saya pergi ke kantor Camat Porsea pada tanggal 26 Juli 2016, setelah mendapat rekomendasi dari kantor camat Porsea, akhirnya saya pergi ke kantor Capil Balige.

Tiba di kantor Capil Balige, apa yang saya dapatkan sungguh membuat saya kecewa, ternyata berkas yang direkomendasikan oleh pegawai catatan sipil dari kantor camat tidak lengkap, akhirnya saya kembali ke kantor camat untuk menanyakan syarat yang kurang. Ternyata masih ada syarat yang kurang yaitu akte lahir anggota keluarga. Dengan iklas pedih hati, akhirnya saya kembali kerumah dengan capek yang minta ampun.

Malamnya saya menyiapkan berkas yang diperlukan, setelah yakin dan terkumpul semua berkas untuk syarat pembuatan KK baru, akhirnya saya besoknya kembali ke kantor Capil Balige untuk melakukan permintaan pembuatan KK baru, karena sebelumnya nama saya sudah keluar dari KK keluarga dan ingin kembali masuk ke KK keluarga.

Hari itu selasa tanggal 27 Juli 2016, saya diantar oleh ayah saya ke kantor Capil, siapa tau ada kenalannya di sana dan agar bisa gantian membawa motor untuk menempuh jarak 100 Km nanti pulang pergi. Setelah sampai di kantor Capil, berkas saya langsung diterima, dilakukan pengecekan, dan benar berkasnya sudah benar.

Setelah itu, saya kemudian diarahkan kepada kasir dengan membawa selembaran struck pembayaran pembuatan KK. Dengan uang Rp 50.000,00 saya iklaskan kepada kasir yang ada di kantor Capil Balige, padahal di web Kemendagri, saya membaca kalo pembuatan KK dan KTP baru tidak dipungut biaya sama sekali, tetapi di Tobasa sepertinya harus ada pungutan, setidaknya inilah yang saya alami.

Setelah selesai melakukan pembayaran di kasir pembuatan KK, akhirnya saya diberikan sebuah kartu kendali, saya disuruh kembali ke kantor Capil pada tanggal 12 Agustus 2016. Berarti butuh kurang lebih 3 minggu. Saya kaget bukan kepalang, kok selama ini? Bukannya mengurus KK itu cepat? Akhirnya saya meminta kepada petugas yang bersangkutan agar tanggal 1 Agustus segera diselesaikan. Setelah dibuat kesepakatan, akhirnya kami sepakat tanggal 1 agustus, KK baru sudah tercetak. Setelah itu saya kembali ke rumah.

Pada tanggal 1 agustus 2016, hari itu hari senin, saya kembali ke kantor Capil sendirian, kembali menempuh jauhnya jarak dari rumah ke tempat yang sudah membuat saya kecewa.

Setelah sampai di kantor Capil Balige, saya menanyakan kepada petugas. Bukannya  berita yang saya harapkan yang saya dengar, ternyata KK saya belum tercetak, alasannya masih dalam proses. Setelah saya tanya kepada petugas yang telah saling sepakat pada beberapa hari yang lalu, akhirnya saya disuruh ke bagian percetakan KK yang ada di lantai atas. Waktu itu masih jam 11, akhirnya saya disuruh menunggu jam 3 sore.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun