Mohon tunggu...
Jha Anin
Jha Anin Mohon Tunggu... Penulis - ...

Sebaik-baiknya... Sehormat-hormatnya...

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Catatan Pemilih (Episode 1): Prabowo dan Mindset Kotak Hitam

20 Mei 2023   22:04 Diperbarui: 20 Mei 2023   22:16 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Tim Media Prabowo Subianto | Diolah Jha Anin

Segudang pengalaman militer yang dimilikinya juga menjadi bagian dari materi orasi kampanye. "Kita saat di militer dipimpin dengan keras, komandan kita cerewetnya tidak main-main. Mereka Singa anak buahnya pun menjadi Singa," cerita Prabowo.

Prabowo yang berpasangan dengan ketua umum PAN Hatta Rajasa mengusung slogan "Indonesia Bangkit". Slogan tersebut secara tidak langsung ikut mendongkrak elektabilitas pasangan ini.

Berdasarkan survei Soegeng Sarjadi School of Government (SSSG), Masyarakat lebih menyukai slogan kampanye yang diusung Prabowo-Hatta ketimbang slogan dari pasangan Jokowi-JK.

Slogan "Indonesia Bangkit" Prabowo-Hatta disukai oleh 56 persen responden, sementara  slogan "Indonesia Hebat" milik Jokowi-JK hanya 44 persen.

Walaupun demikian, nyatanya Prabowo kalah dengan pasangan Jokowi-JK. Hasil rekapitulasi Jokowi-JK unggul di 23 provinsi dan luar negeri dengan total suara sebesar 70.997.851 (53,15 persen). Sementara Prabowo-Hatta hanya menang di 10 provinsi dengan raihan suara sebesar 62.576.444 (46,85 persen).

Awalnya, Prabowo-Hatta menolak hasil rekapitulasi dan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi. Namun, pada akhirnya Prabowo-Hatta -- menerima kekalahannya -- hadir dalam upacara pelantikan Jokowi-JK di Gedung MPR.

 

Pilpres 2019

Pada Pilpres 2019, Prabowo tampak tampil lebih percaya diri dari Pilpres sebelumnya. Hal ini ditunjukkan dirinya dengan tidak mengikuti rekomendasi Ijtima Ulama.

Prabowo lebih memilih menggandeng mantan Wakil Ketua DPP Gerindra Sandiaga Uno saat itu. Meskipun tak menggandeng ulama, Prabowo masih mendapat dukungan besar dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF), Front Pembela Islam (FPI) dan juga PA 212.

Selain itu, kembalinya head-to-head antara Prabowo dan Jokowi juga menimbulkan polarisasi politik yang sebelumnya samar-samar terlihat pada pilpres 2014.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun