Mohon tunggu...
Jessica Clarissa
Jessica Clarissa Mohon Tunggu... Guru - jessica

---

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kunjungan ke Rumah Pengasingan Soekarno

31 Maret 2019   15:15 Diperbarui: 4 Juli 2021   19:36 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Pengasingan Soekarno (dokpri)

Baca juga : Menyinggahi Sejarah pada Rumah Pengasingan Presiden Sukarno di Berastagi

Namun, golongan tua yakni Soekarno dan Hatta berkata bahwa pelaksanaan proklamasi kemerdekaan harus didasari dan dijalankan sesuai dengan prosedur PPKI. 

Pada tahun 1957, terjadi abrasi di sungai Citarum. Rumah Djiaw Kie Siong terletak di tepi sungai citarum sehingga demi mengamankan rumah bersejarah ini, Djiaw kie Siong memiliki inisiatif untuk memindahkan rumahnya sejauh kurang lebih 150 meter dari sungai Citarum. 

Rumah pengasingan ini masih sama seperti jaman penjajahan dulu, tetapi beberapa perabotan yang digunakan oleh Soekarno dan Hatta telah dipindahkan ke Museum Wangsit Siliwangi yang terletak di Bandung. 

Di rumah pengasingan ini, dipajang beberapa foto kedua proklamator yakni Soekarno dan Hatta. Di dinding rumah ini, terdapat foto-foto pemerintah seperti calon Presiden yakni Jokowi dan Prabowo ketika berkunjung. Rumah pengasingan berwarna hijau kebiru - biruan. Ketika masuk ke ruangan depan rumah pengasingan, terpajang foto Djiaw Kie Siong dan foto Soekarno Hatta. 

Pada bagian kiri dan kanan terdapat kamar yang dahulu ditempati oleh Soekarno dan Hatta. Rumah pengasingan ini masih begitu dirawat. Hal tersebut dibuktikan dari bersihnya ruangan serta tertatanya perabotan-perabotan yang terdapat di rumah ini. 

Setelah melakukan kunjungan ke Rumah Pengasingan Soekarno dan Hatta di Rengasdengklok, saya begitu terkesan dengan peristiwa yang telah terjadi. Djiaw Kie Siong memiliki peran yang begitu besar dan berarti di dalam proses pelaksanaan persiapan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Beliau dengan rela dan dengan penuh kepercayaan memberikan tempat persembunyian bagi kedua proklamator agar tidak diketahui jejaknya oleh penjajah Jepang. 

Sebagai siswa dan generasi penerus bangsa Indonesia, kita harus belajar untuk menghargai perjuangan para pahlawan yang telah berjuang mati-matian demi kemerdekaan bangsa Indonesia. Jika mereka tidak berjuang, tentu saja sampai sekarang masih terjadi penjajahan yang memakan banyak korban. Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus berjuang memajukan negara kita. 

Namun, bukan berarti kita harus melakukan perlawanan fisik. Kita dapat memajukan negara ini dengan cara belajar dengan giat, berkunjung ke museum-museum serta tempat-tempat bersejarah. Kita juga harus meneladani sikap-sikap baik dari para pahlawan yakni lapang dada, pantang menyerah, tidak mudah putus asa, berpikir kritis, serta rela berkorban. 

Maka dari itu, saya ingin mengajak para pembaca untuk mengunjungi rumah bersejarah ini. Rumah Pengasingan Soekarno Hatta merupakan rumah yang mencetak begitu banyak peristiwa penting dan bersejarah. Dengan adanya kunjungan ke rumah ini, kita dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai peristiwa persiapan proklamasi. 

Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang telah berkembang, kita dapat mempromosikan agar pengguna media sosial menyempatkan waktu untuk mengunjungi rumah ini. Kita dapat memberikan rute perjalanan agar memudahkan masyarakat untuk mengunjungi rumah ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun