Mohon tunggu...
Jessica Anjelina Situmorang
Jessica Anjelina Situmorang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Akuntansi/Universitas Mercu Buana

Mahasiswa Sarjana Akuntansi - NIM 43222120038 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 3 - Menjadi Sarjana dan Kemampuan Melakukan Practical Value Rationality

28 September 2024   09:34 Diperbarui: 28 September 2024   09:39 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Modul dosen : Prof. Dr. Apollo M.Si.Ak 

Dampak negatif: Keputusan yang mengabaikan etika bisa menyebabkan ketidakpercayaan terhadap sarjana atau lembaga yang terkait, dan memperburuk integritas serta keadilan sosial.

2. Dampak Sosial Jangka Panjang yang Diabaikan

     Ketika sarjana fokus pada hasil yang instan dan efisien tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang, keputusan mereka mungkin menciptakan masalah sosial yang lebih besar di masa depan. Practical Value Rationality mempertimbangkan implikasi sosial yang lebih luas dari sebuah tindakan atau kebijakan, sedangkan keputusan yang hanya berfokus pada efektivitas praktis sering kali mengabaikan bagaimana masyarakat akan terpengaruh dalam jangka panjang.

Dampak negatif: Ketimpangan sosial, ketidakadilan, atau kerusakan struktural di masyarakat bisa terjadi sebagai konsekuensi dari keputusan yang mengabaikan dampak sosial, meskipun efisien dalam jangka pendek.

3. Kerusakan Keberlanjutan dan Lingkungan

     Keputusan yang hanya mementingkan efisiensi praktis sering kali mengorbankan keberlanjutan, baik dari segi sumber daya alam maupun kesejahteraan masyarakat. Practical Value Rationality melibatkan evaluasi tentang apakah keputusan tersebut akan berdampak positif secara berkelanjutan atau justru merusak dalam jangka panjang.

Dampak negatif: Tanpa mempertimbangkan keberlanjutan, tindakan yang diambil mungkin merusak lingkungan atau memicu masalah ekologi yang lebih besar, seperti kerusakan ekosistem, pencemaran, atau perampasan sumber daya yang berkelanjutan.

4. Pengabaian Keadilan Sosial

     Salah satu elemen penting dari Practical Value Rationality adalah memperhitungkan keadilan sosial dalam pengambilan keputusan. Tanpa itu, keputusan yang diambil mungkin hanya menguntungkan sebagian pihak yang memiliki kekuasaan atau akses, sementara kelompok rentan dan minoritas terabaikan.

Dampak negatif: Keputusan yang tidak adil atau diskriminatif dapat memperburuk ketimpangan sosial, menciptakan lebih banyak ketidaksetaraan, dan pada akhirnya menimbulkan konflik sosial.

5. Erosi Kepercayaan Masyarakat terhadap Akademisi

     Masyarakat sering kali memandang sarjana sebagai figur yang memberikan kontribusi untuk kepentingan umum. Ketika sarjana mengabaikan nilai-nilai moral dan sosial, publik mungkin kehilangan kepercayaan terhadap mereka, merasa bahwa keputusan yang diambil tidak lagi mendukung kesejahteraan bersama.

Dampak negatif: Kepercayaan masyarakat terhadap akademisi dan institusi ilmu pengetahuan dapat terkikis, sehingga menghambat kolaborasi dan dukungan publik terhadap penelitian atau kebijakan yang diusulkan oleh para sarjana.

6. Kurangnya Akuntabilitas dalam Inovasi Teknologi

     Dalam pengembangan teknologi, Practical Value Rationality sangat penting untuk memastikan bahwa inovasi dilakukan secara bertanggung jawab, dengan mempertimbangkan dampak jangka panjang pada privasi, keamanan, dan kesejahteraan masyarakat. Tanpa ini, sarjana dapat terjebak dalam mengejar kemajuan teknologi yang cepat tetapi tanpa memperhitungkan risikonya.

Dampak negatif: Tanpa pertimbangan etis dan tanggung jawab sosial, teknologi baru bisa disalahgunakan atau menyebabkan kerusakan yang tidak terduga, seperti masalah privasi yang serius, penyalahgunaan data, atau ketimpangan digital yang semakin lebar.

Bagaimana sarjana dapat menerapkan rasionalitas berbasis nilai untuk memastikan bahwa keputusan mereka selaras dengan nilai-nilai sosial dan etika?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun