Practical Value Rationality menjadi sangat penting karena di dunia nyata, terutama dalam bidang akademik, profesional, dan sosial, keputusan tidak selalu bisa diukur hanya berdasarkan efisiensi atau manfaat langsung. Ada situasi di mana tindakan perlu dibimbing oleh prinsip-prinsip moral atau nilai-nilai yang lebih dalam, terutama ketika tindakan tersebut mempengaruhi orang lain atau memiliki implikasi etis yang signifikan.
Practical Value Rationality (Rasionalitas Nilai Praktis)Â adalah konsep yang menekankan pada bagaimana seseorang membuat keputusan yang tidak hanya berorientasi pada tujuan praktis atau hasil, tetapi juga berdasarkan nilai-nilai moral, etika, atau keyakinan yang dianggap penting oleh individu tersebut. Dalam Practical Value Rationality, tindakan rasional tidak hanya diukur berdasarkan efektivitas atau efisiensi, tetapi juga oleh sejauh mana tindakan tersebut selaras dengan nilai-nilai yang diyakini.
Mengapa Sebagai sarjana perlu  memiliki kemampuan Practical Value Rationality ? Â
  Sebagai seorang sarjana, memiliki kemampuan Practical Value Rationality (Rasionalitas Nilai Praktis) sangat penting karena peran dan tanggung jawab sarjana tidak hanya berkaitan dengan pencapaian intelektual, tetapi juga mencakup kontribusi etis dan sosial terhadap masyarakat. Kemampuan ini membantu sarjana dalam mengambil keputusan yang tidak hanya efektif dan efisien, tetapi juga sesuai dengan nilai-nilai moral, etika, dan tanggung jawab sosial yang lebih luas.
1. Menyeimbangkan Pengetahuan Teoritis dengan Realitas Praktis
  Sarjana seringkali berada di persimpangan antara teori dan praktik. Pengetahuan yang mereka peroleh dari pendidikan formal perlu diterapkan dalam situasi nyata yang sering kali lebih kompleks dan tidak selalu hitam-putih. Dalam banyak kasus, solusi yang tampak paling "rasional" dari perspektif instrumental (efisiensi dan hasil langsung) mungkin tidak sesuai secara moral atau etis. Dengan memiliki kemampuan Practical Value Rationality, seorang sarjana dapat mengintegrasikan pemahaman teoritis dengan realitas praktis, memastikan bahwa solusi yang diterapkan tetap mempertimbangkan nilai-nilai moral dan kemanusiaan.
Contoh:
Dalam dunia ekonomi, teori mungkin menunjukkan bahwa memotong anggaran sosial dapat menghemat biaya negara. Namun, Practical Value Rationality akan menuntut seorang ekonom untuk mempertimbangkan dampak sosial dari keputusan tersebut, seperti meningkatnya kemiskinan atau ketidakadilan sosial. Seorang sarjana yang memiliki Practical Value Rationality akan menyeimbangkan manfaat ekonomi dengan tanggung jawab moral untuk melindungi masyarakat yang rentan.
2. Menghadapi Dilema Etis dalam Dunia Akademik dan Profesional
  Dalam karir akademik atau profesional, sarjana sering dihadapkan pada dilema etis. Mereka mungkin harus memilih antara keputusan yang memberikan hasil yang cepat dan efisien, namun tidak etis, dengan keputusan yang lebih lambat atau lebih sulit tetapi sesuai dengan prinsip moral. Kemampuan Practical Value Rationality memungkinkan sarjana untuk memilih tindakan yang tidak hanya efektif secara praktis, tetapi juga konsisten dengan nilai-nilai etis.
Contoh:
Seorang peneliti medis mungkin dihadapkan pada dilema apakah akan menggunakan metode penelitian yang kurang etis, seperti menguji obat tanpa persetujuan penuh dari pasien. Metode tersebut mungkin mempercepat penelitian dan menghasilkan hasil yang lebih cepat, tetapi tidak menghormati hak pasien. Dengan Practical Value Rationality, peneliti ini akan mampu membuat keputusan yang menghormati nilai-nilai etis, meskipun mungkin memperlambat proses penelitian.
3. Tanggung Jawab Sosial Sarjana dalam Mengambil Keputusan yang Berkelanjutan
   Sebagai individu yang sering dijadikan panutan dalam masyarakat, sarjana memiliki tanggung jawab untuk membuat keputusan yang tidak hanya bermanfaat jangka pendek tetapi juga berkelanjutan dan bertanggung jawab secara sosial. Practical Value Rationality membantu sarjana untuk mempertimbangkan dampak jangka panjang dari keputusan yang mereka ambil, baik dalam konteks pribadi, profesional, maupun sosial. Dengan ini, keputusan yang mereka ambil cenderung berdampak positif dalam jangka panjang dan menjaga keberlanjutan moral, sosial, dan lingkungan.