Keluarga dengan tingkat ekonomi yang rendah memiliki kemampuan daya beli rendah sehingga sulit memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan dan lain-lain. Kemiskinan juga berdampak pada minimnya akses masyarakat dalam pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, kemiskinan dianggap menjadi faktor yang signifikan dalam menurunkan prevalensi stunting.
Â
KesimpulanÂ
Stunting memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan dan ekonomi individu serta masyarakat. Untuk mengurangi dampak ekonomi stunting, perlu dilakukan upaya yang terintegrasi dan berkelanjutan. Kita sebagai Mahasiswa  Universitas Airlangga sebagai generesi muda harus ikut serta dan andil  program pemerintah, dalam membebaskan stunting.  Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil, memberikan ASI eksklusif, meningkatkan akses sanitasi, dan meningkatkan kualitas gizi. Dengan demikian, permasalahan stunting dapat diatasi dan potensi generasi masa depan dapat tercapai sepenuhnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H