Mohon tunggu...
Jessicaadlnl
Jessicaadlnl Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kesehatan dan Medis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Ekonomi Akibat Stunting dan Cara Menguranginya

20 Juni 2024   06:23 Diperbarui: 20 Juni 2024   06:38 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kurangnya Kekuatan Ekonomi: Stunting dapat menghambat pembangunan bangsa dan mengakibatkan jutaan orang di bawah kemiskinan yang seharusnya bisa dihindari. Hal ini dapat mengurangi kemampuan masyarakat untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi kemampuan negara untuk meningkatkan kekuatan ekonominya.

Dengan demikian, stunting dapat berdampak pada produktivitas tenaga kerja di masa depan dengan cara menghambat perkembangan otak, rendahnya kemampuan belajar, risiko penyakit kronis, penurunan literasi, dan kurangnya kekuatan ekonomi. Untuk mengatasi permasalahan ini, perlu dilakukan upaya yang terintegrasi dan berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran akan gizi seimbang dan mencegah stunting.

Cara Mengurangi Stunting

Untuk mengurangi dampak ekonomi stunting, beberapa langkah dapat dilakukan:

Memenuhi Kebutuhan Gizi Sejak Hamil: Ibu yang sedang mengandung harus mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, serta rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter atau bidan.

ASI Eksklusif Sampai Bayi Berusia 6 Bulan: Berikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan dan setelah umur 6 bulan diberi makanan pendamping ASI (MPASI) yang cukup jumlah dan kualitasnya.

Peningkatan Akses Sanitasi: Meningkatkan akses sanitasi yang layak di seluruh wilayah Indonesia, sehingga anak-anak dapat hidup dalam lingkungan yang sehat dan bersih.

Peningkatan Kualitas Gizi: Meningkatkan kualitas gizi dengan memenuhi kebutuhan gizi anak sejak masa kehamilan, serta memberikan makanan pendamping ASI yang cukup jumlah dan kualitasnya.

Selain itu saya sebagai Mahasiswa Universitas Airlangga ikut serta dalam program pemerintah yang sedang dilakukan untuk mengurangi stunting antara lain:

  • Peningkatan Gizi Masyarakat: Program ini dilakukan melalui pemberian makanan tambahan (PMT) untuk meningkatkan status gizi anak. Kementerian Kesehatan telah melaksanakan program ini di Papua dan Papua Barat, serta di 514 Kabupaten/Kota lainnya.
  • Sanitasi Berbasis Lingkungan: Program ini bertujuan meningkatkan kualitas sanitasi lingkungan, seperti peningkatan akses ke air bersih dan sanitasi yang layak. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko serangan penyakit yang dapat menyebabkan stunting.
  • Posyandu Balita dan Ibu Hamil: Program ini meliputi beberapa kegiatan, seperti posyandu balita dan ibu hamil, serta pemberian snack sehat dan suplemen pengiring untuk balita yang terindikasi stunting.
  • Budidaya Ternak Ayam Petelur sebagai Lumbung Protein Stunting**: Program ini bertujuan meningkatkan ketersediaan protein seimbang untuk masyarakat, terutama bagi balita yang terindikasi stunting.
  • Pemberian Suplemen Zat Besi: Program ini dilakukan untuk meningkatkan status gizi ibu hamil dan balita, serta mencegah kekurangan zat besi yang dapat menyebabkan stunting.
  • Peningkatan Kualitas Gizi: Program ini dilakukan melalui pemberian makanan seimbang dan bergizi, serta rutin memeriksakan kesehatan ke dokter atau bidan, terutama bagi ibu hamil dan balita.
  • Pemberian ASI Eksklusif: Program ini bertujuan meningkatkan status gizi balita dengan memberikan ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan.
  • Peningkatan Literasi: Program ini dilakukan melalui edukasi dan peningkatan literasi masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan pencegahan stunting.
  • Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah: Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dalam menangani stunting, melalui pendanaan dan dukungan teknis dari pemerintah pusat.
  • Peningkatan Kapasitas Posyandu: Program ini dilakukan melalui peningkatan kapasitas posyandu balita dan ibu hamil, serta peningkatan kualitas pelayanan gizi dan kesehatan.

 

Pengaruh Ekonomi Keluarga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun