Mohon tunggu...
Juli Simbolon
Juli Simbolon Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

hanya seorang penulis amatir yang bercita- cita menjadi penulis terkenal atau IT.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hidup Sehat dari Air yang Sehat

30 November 2014   23:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:25 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah berapa gelas anda meminum air bening hari ini? Mungkin ada yang menjawab 5 gelas, atau mungkin seperti saya yang menjawab 8 gelas, atau mungkin ada yang menjawab lebih dari saya. Kita semua tau bahwa air bening (bukan air putih. Kalau air putih itu kan susu) itu sangat penting bagi tubuh karena sebagian besar dari tubuh kita ini, atau sekitar 60%- 70% terdiri atas air, dan karena tingginya persentase itulah makanya kita harus minum banyak air setiap harinya.

Banyak di antara kita yang seringkali tidak memenuhi kebutuhan minimun air setiap harinya, entah karena merasa belum haus, atau mungkin tidak mau minum kalau air itu tidak berwarna dan berasa, atau karena alasan lainnya, padahal hal itu bisa berakibat sangat fatal.

Beberapa dampak diantaranya:
1. Membuat Sel- Sel Otak Menjadi tidak Aktif
Saat seseorang kekurangan pasokan air, maka dia akan mengalami dehidrasi. Dehidrasi ini dapat menyebabkan cairan otak menurun dan asupan oksigen yang seharusnya mengalir ke otak menjadi berkurang. Hal ini mengakibatkan sel-sel otak menjadi tidak aktif dan tidak berkembang, bahkan dapat menyusut. Bisa dibayangkan bagaimana seandainya sel otak kita menyusut dan akhirnya rusak, bukan?

2. Menurunkan Konsentrasi
Otak memiliki komposisi yang terdiri atas cairan, dan apabila otak tidak mendapatkan asupan air yang cukup, maka akan mengganggu fungsi kognitif (kepandaian). Otak yang tidak dapat menjalankan fungsi kognitif akan membuat seseorang menjadi mudah lupa, tidak konsentrasi, hingga lemot. Semua pasti pernah melihat iklan A*UA dimana seorang wanita yang karena kurang asupan air akhirnya tidak tau cara membuka pintu, kan? Nah itu dia..

3. Menyebabkan Halusinasi Bahkan Kematian
Dehidrasi dapat menyebabkan gejala ringan seperti haus, sakit kepala, tenggorokan kering, badan panas, lelah, denyut nadi cepat, warna air kencing pekat, ataupun gejala berat seperti halusinasi bahkan kematian. Kalau seandainya kita tersesat di gurun selama seminggu dengan hanya membawa air dan tanpa makanan, mungkin kita bisa bertahan, namun lain halnya jika kita membawa makanan dan tanpa air. Mungkin kita hanya bertahan 2 hari dan kemudian meninggal.

4. Menyebabkan Infeksi Kandung Kemih
Rentan terhadap infeksi kandung kemih, karena bakteri tidak dapat keluar akibat kurang minum air. Adapun gejala infeksi kandung kemih dapat berupa suhu badan sedikit naik, nyeri saat buang air kecil, perasaan tidak dapat menahan buang air kecil, terdapat nyeri tekan di atas tulang kemaluan, dan bahkan mungkin terdapat darah dalam urine.  Banyak mengonsumsi air bening dapat membantu bakteri keluar dari saluran kemih dan mengurangi risiko infeksi kandung kemih.

5. Membuat Kulit Menjadi Kusam
Kurang minum air bening juga dapat membuat kulit menjadi kusam. Ini karena aliran darah kapiler di kulit tidak maksimal. Kalau para wanita pasti tidak mau mengalami seperti ini, bukan? Makanya penuhi konsumsi air.

6. Mengganggu Fungsi Ginjal
Kurang minum air putih dapat menggangu fungsi ginjal. Oleh karena itu, minumlah air bening yang cukup setiap harinya, karena air dapat membantu mempermudah proses peluruhan komponen pembentuk batu ginjal, yang pada akhirnya keluar bersama urin saat buang air kecil. Sederhananya, seperti menghancurkan batu dengan tetesan air. Perlahan pasti bisa hancur, begitu juga dengan batu ginjal.

Jadi, mulai sekarang jangan malas minum air bening, ya...

Tapi... apakah sembarang air bisa dikonsumsi?

Tentu saja tidak. Disinilah masalah banyak muncul. Banyak orang yang mengira kalau selama air itu bersih, maka air itu layak untuk dikonsumsi. Padahal tidak. Banyak air yang tercemar bahan kimia berbahaya namun karena warnanya yang bening maka orang mengira bahwa air tersebut masih bersih dan kemudian mengonsumsinya. Banyak juga yang mengira kalau air yang ditimba dari sumur dibelakang rumahnya masih bersih karena hanya diperiksa dengan mata telanjang, padahal didalamnya terdapat banyak bakteriyang berbahaya.

Jadi, apa- apa saja syaratnya?

1. Bebas dari Bakteri

Bagaimanapun juga, air yang mengandung banyak bakteri itu sangat berbahaya bagi kesehatan meski sebening apapun itu. Jika tetap memaksakan diri untuk meminum air yang kadar bakterinya tingggi, maka bisa memicu penyakit mulai dari diare sampai tyfus dan kolera.

2. Bebas dari Bahan Kimia Berbahaya

Air yang berasal dari lokasi yang dekat dengan pabrik kimia perlu diwaspadai, terkhususnya jika pabrik itu belum memiliki alat pengolah limbah yang sesuai standar kesehatan dan justru membuang limbah sembarangan ke saluran air. Jika kita memaksakan untuk mengonsumsi air yang tercemar bahan kimia berbahaya maka didalam tubuh bahan kimia itu akan mengendap dan membentuk reaksi yang bisa memicu terjadinya kanker.

3. Tingkat Keasaman Air Tidak Boleh Melewati Ambang 6,5 s/d 8,5

Pada dasarnya air itu memiliki pH 7, namun tidak tertutup kemungkinan adanya pengaruh lain yang menyebabkan pH air bergeser sedikit, misalnya jika air itu berasal dari sumur yang mengandalkan air hujan yang secara alami memiliki tingkat keasaman 6. Selama dalam level normal, air itu sah untuk dikonsumsi, namun misalnya terlalu asam maka akan menyebabkan reaksi bagi penderita maag dan akan memicu pengeroposan tulang.

4. Jumlah mineral yang dikandung

Kalsium dan magnesium adalah dua jenis mineral yang umum ada dalam air tanah karena memang banyak terdapat didalam tanah. Kedua mineral ini baik untuk tubuh jika memang masih dalam batas yang normal dan akan berdampak buruk juga jika dosisnya telah melampaui batas.

Demikianlah beberapa syarat untuk menentukan kelayakan suatu air layak atau tidak untuk dikonsumsi.

Tips Mendapatkan Air yang Sehat

1. Pastikan Sumber Air yang Kita Gunakan Layak

Jika Menggunakan air yang dsuplai oleh perusahaan air milik negara, tentu kita mengetahui kelayakan air yang kita gunakan, namun bagaimana jadinya jika kita menggunakan air sumur (Seperti saya) ? Kita tidak tau bagaimana kondisinya namun tentu harus mengantisipasinya. Bagaimana caranya? Yaitu dengan menggunakan penyaring air. Berikut saya tampilkan bagaimana bentuk penyaring air yang saya gunakan dirumah.

Penggunaannya adalah dengan menyambungkannya langsung dengan pipa penyaluran air yang dipompa dari tanah sebelum menyalurkannya ke tangki penampungan air. Dengan penyaring tersebut maka lumpur, tanah, pasir, debu,organisme kecil, serta karat akan terpisah dari air yang akan kita konsumsi. Dengan begitu kita akan merasa lebih yakin dengan kualitas air yang akan kita konsumsi. Kami mengganti saringan air tersebut setiap bulannya secara berkala karena memang saringan tersebut akan tersumbat oleh tanah dan lumut yang terbawa oleh air.

Berikut saya tampilkan alat penyaringnya lebih dekat.

1417337713954538679
1417337713954538679

1417337963597748502
1417337963597748502

Gambar yang saya tampilkan diatas adalah sebuah saringan yang memang belum digunakan dan masih dibungkus dengan plastik yang tujuannya adalah agar saringan tersebut tetap steril sampai digunakan (sayang sekali saat ini saya tidak bisa menampilkan foto saringan yang telah kotor karena memang kami baru saja mengganti saringan air minggu kemarin. Mungkin gambarnya bisa menyusul).  Bisa kita lihat bahwa saringan air tersebut sangat tebal dan juga keras, bahkan jika dilihat dengan kasat mata saja kita tidak akan menemukan celah saringannya karena memang ukurannya yang sangat kecil (Sekitar 1-3 mikron. Biasanya akan tercetak disisi saringan tersebut) yang memang untuk menjamin agar air yang disaring bisa benar- benar bersih. Terkadang kami juga menambahkan sedikit klorin dan tawas kedalam tempat penampungan air untuk mengontrol kebersihannya.

2. Pastikan Selalu Memasak Air

Jangan meminum sembarangan air mentah karena kita tidak tau ada apa saja didalam air tersebut. Bayangkan jika didalam air yang sangat jernih itu terdapat banyak sekali organisme kecil yang berbahaya bagi kesehatan, tentu kita tidak ingin menderita penyakit dari air yang tidak jelas, kan? Karena itu maka sebaiknya kita mendidihkan air tersebut terlebih dahulu. Dengan mendidihkan air maka kita sudah bisa membuat air tersebut bebas dari banyak bakteri dan kuman yang berbahaya dan pastinya air itu akan lebih aman untuk dikonsumsi.

3. Perhatikan Sumur

Bagaimana kondisi sanitasi disekitar rumah kita? Mungkin tidak disadari, namun memang sangat penting. Jika kita memiliki sumur yang dangkal (Mengandalkan air hujan sebagai pengisinya, dan jumlah sumur ini yang terbanyak di Indoneisa) namun MCK terletak begitu dekat dan tidak terurus, maka perlu ditinjau kembali. Air bekas MCK akan diserap oleh tanah dan kemudian akan terkumpul kembali kedalam sumur. Memang lapisan tanah akan memberikan penyaringan alamiah terhadap air, namun jika sumur terlalu dangkal, maka penyaringan akan kurang optimal dan air akan tercemar. Maka perlu peninjauan ulang dan perbaikan sistem MCK.

Jika sumur yang kita punya ternyata sumur yang dalam (mengandalkan air hujan dan juga air yang berasal dari tanah sebagai pengisinya) maka akan lebih baik karena seandainya kegiatan MCK dilakukan sangat dekat dengan sumur sekalipun, maka air akan tetap bersih berkat penyaringan tanah yang lebih maksimal. Namun bukan berarti kegiatan MCK bisa dilakukan dengan asal- asalan. Semua tetap ada peraturannya agar kualitas air tetap terjaga.

4. Bijaklah dalam Menggunakan Air

Jumlah air yang ada dibumi tidak akan meningkat, jadi semakin lama air bersih akan menjadi semakin krisis dan tanggung jawab kitalah untuk menjaganya. Tidak perlu tindakan yang sulit, cukup dengan tidak membiarkan keran terus terbuka saat sedang tidak digunakan saja sudah sangat membantu dalam menghemat air. Banyak orang diluar sana yang tidak bisa merasakan nikmatnya air yang bersih, maka kita harus bisa menjaga air. Bayangkan jika kita yang menjadi mereka dan kita melihat orang lain menyia- nyiakan air bersih yang tidak bisa kita rasakan.

5. Jaga Perilaku

Harus kita akui bahwa perilaku kita turut mempengaruhi kualitas air yang akan kita konsumsi. Mustahil mendapatkan air yang bersih dari sungai jika selalu membuang sampah sembarangan kesungai, begitu juga dengan sumur dan sumber air lainnya. Dengan menjaga perilaku kita maka kita bukan hanya menyelamatkan air untuk diri kita, namun juga untuk masyarakat disekitar kita dan keturunan kita kelak.

Dengan menggunakan air yang bersih dan memenuhi standard, maka kita akan terhindar dari banyaknya penyakit yang bisa timbul dari air yang tidak bersih. Dan dengan terhindarnya dari penyakit tersebut maka tanpa kita sadari kita juga telah ikut membantu gerakan "Untuk Indonesia Sehat" yang dimana diharapkan masyarakat Indonesia sadar dan bisa memenuhi standard kebersihan dan bisa terhindar dari pernyakit yang disebabkan kurangnya kesadaran akan lingkungan bersih.

Demikianlah tulisan saya yang sangat sederhana ini. Semoga bisa memberikan manfaat bagi para pembaca agar sadar begaimana kaitan antara kualitas air bersih dengan kesehatan kita. Karena hidup yang sehat berasal dari air yang sehat juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun