Usia dan jenis kelamin juga mempengaruhi seseorang untuk bisa mengalami penyakit jantung koroner. Seiring bertambahnya usia, resiko untuk mengidap penyakit jantung koroner makin tinggi. Pada pria, risiko meningkat setelah usia 45 tahun. Sedangkan pada wanita, resiko meningkat setelah usia 55 tahun. Pria lebih cenderung terserang penyakit jantung koroner daripada wanita.
Konsumsi makanan yang banyak mengandung lemak meningkatkan kadar kolesterol. Selain itu, makan makanan yang banyak mengandung garam dan gula juga meningkatkan resiko untuk menderita hipertensi dan diabetes yang merupakan salah satu faktor penyebab penyakit jantung koroner.
Konsumsi minuman keras ternyata juga dapat meningkatkan resiko hipertensi, juga mempengaruhi kadar kolesterol. Hal ini otomatis mempengaruhi resiko terkena penyakit jantung koroner.
Kurangnya olahraga juga dapat menyebabkan obesitas dan hipertensi yang merupakan faktor  penyebab penyakit jantung koroner.
Polusi udara ternyata juga menjadi salah satu faktor penyebab serangan jantung. Hal ini disebabkan oleh partikel-partikel yang berbahaya di udara seperti karbon monoksida akan masuk kedalam tubuh dan melalui pembuluh darah. Partikel-partikel ini dapat menyebabkan radang pembuluh darah. Selain itu jika dibiarkan terus menerus maka partikel-partikel tersebut akan menumpuk dan mengakibatkan penyempitan pembuluh darah dan pembuluh darah menjadi kaku. Penyempitan pembuluh darah adalah satu faktor utama penyebab serangan jantung.
Orang yang mengalami stress cenderung lebih beresiko untuk mengalami serangan jantung. Hal ini disebabkan karena stress dapat meningkatkan tekanan darah. Selain itu, orang yang mengalami stress cenderung memiliki gaya hidup yang buruk seperti makan secara berlebih, malas melakukan aktivitas, minum minuman keras, dan juga merokok. Gaya hidup yang buruk ini akan meningkatkan resiko seseorang mengalami serangan jantung.
Orang-orang yang memiliki masalah dengan penyakit autoimun seperti lupus dan  arthritis juga bisa meningkatkan resiko untuk mengalami serangan jantung. Penyakit autoimun dapat menyebabkan sistem imun melawan jantung, menyebabkan radang dan kerusakan, dan berujung pada Miokarditis.
Preeklamasia adalah tekanan darah tinggi saat hamil. Wanita yang pernah mengalami preeklamasia lebih beresiko untuk mengalami serangan jantung.
Selain semua faktor diatas, jika seseorang sudah pernah mengalami serangan jantung atau stroke sebelumnya, kemungkinan besar orang tersebut untuk mengalami serangan jantung lagi juga sangatlah besar.
Dari penjelasan diatas, dapat kita simpulkan bahwa terbukti dari beberapa penelitian memang benar sebagian besar orang yang mengalami serangan jantung memiliki kadar kolesterol yang normal. Selain itu, penyebab serangan jantung dan faktor-faktor resiko yang meningkatkan sangatlah banyak, dari kelainan hingga gaya hidup kita sehari-hari. Memang benar kadar kolesterol tinggi merupakan salah satu faktor yang menyebabkan serangan jantung, namun banyak dari penyebab-penyebab dan faktor resiko lain yang tidak dipengaruhi oleh kadar kolesterol dalam tubuh kita. Orang-orang dengan kadar kolesterol normal bisa saja memiliki salah satu penyebab terjadinya serangan jantung, dan akhirnya mengalami serangan jantung. Jadi, tidak menutup kemungkinan bahwa orang-orang dengan kadar kolesterol normal untuk mengalami serangan jantung.
Sekian dari saya, semoga pengetahuan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf bila ada kesalahan dalam tulisan saya. Terima kasih.