Mohon tunggu...
Healthy

Kadar Kolesterol Normal Bukan Jaminan Bebas dari Serangan Jantung

22 Oktober 2017   18:46 Diperbarui: 22 Oktober 2017   19:22 1295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Spasme pada jantung adalah kejang otot yang terjadi pada arteri koroner yang memotong aliran darah sehingga pasokan darah ke jantung berkurang. Spasme dapat terjadi di arteri koroner yang tidak terpengaruh atherosclerosis, atau tidak terdapat penyempitan pembuluh darah. Spasme bisa disebabkan oleh beberapa hal, yaitu penyalahgunaan obat-obat terlarang seperti kokain, stress berat, dan juga merokok.

Aneurisma adalah kondisi dimana dinding pembuluh darah yang melemah yang kemudian tidak dapat menahan tekanan darah yang mengalir melewati pembuluh darah tersebut, hingga pembuluh darahpun dapat mengalami keretakan. Keretakan ini dapat menyebabkan aliran darah terhambat. Jika Aneurisma terjadi pada pembuluh darah koroner, maka serangan jantung bisa saja terjadi.

Hipoaksia disebabkan oleh keracunan karbon monoksida yang menyebabkan darah tidak dapat mengikat oksigen dan menyebabkan darah kita kekurangan oksigen. Akibatnya, tubuh kita tidak mendapat asupan oksigen yang cukup yang membuat kerja tubuh kita menjadi menurun, dan kekurangan oksigen dapat menyebabkan serangan jantung.

Miokarditis adalah peradangan pada lapisan otot dinding jantung. Peradangan biasanya disebabkan oleh infeksi dari antigen. Sistem imun kita akan menyerang antigen tersebut dan menyebabkan peradangan. Otot dinding jantung bertugas memompa darah masuk dan keluar dari jantung ke seluruh bagian tubuh. Jika otot tersebut meradang, otot akan melemah, dan darah tidak akan terpompa dengan baik, sehingga menyebabkan permasalahan seperti detak jantung yang tidak teratur, kesulitan bernapas, dan pada kasus ekstrim dapat menyebabkan serangan jantung dan kerusakan jantung.

Hypertrophic cardiomyopathy adalah mutasi gen pada otot jantung yang ditandai oleh membesarnya sel-sel otot jantung. Perbesaran sel ini kemudian membuat dinding ventrikel atau bilik yang seharusnya memompa darah menebal, sehingga dapat menghambar aliran darah. Ventrikel kemudian harus bekerja lebih keras untuk memompa darah, dan menyebabkan aliran oksigen terganggu.

Tidak bisa dipungkiri bahwa penyakit jantung koroner menjadi salah satu penyebab utama serangan jantung. Namun penyakit jantung koroner juga tidak hanya disebabkan oleh kolesterol saja. Serangan jantung dan penyakit jantung koroner bisa disebabkan oleh banyak faktor-faktor lain yang meningkatkan resiko serangan jantung seperti riwayat kesehatan keluarga, merokok, diabetes, hipertensi atau tekanan darah tinggi, obesitas atau kelebihan berat badan, usia dan jenis kelamin, asupan makanan, konsumsi minuman keras, olahraga, polusi, stress, masalah autoimun, dan riwayat preeklamasia. Berikut adalah penjelasannya.

Jika terdapat anggota keluarga anda yang pernah mengalami serangan jantung, resiko anda terkena serangan jantung dua kali lebih tinggi daripada orang yang riwayat kesehatan keluarganya tidak terdapat anggotanya yang mengalami serangan jantung.  

Rokok mengandung senyawa seperti karbon monoksida dan nikotin. Kedua senyawa ini menyebabkan jantung bekerja lebih cepat dan menyebabkan tekanan pada jantung meningkat. Rokok juga dapat menyebabkan penggumpalan darah. Selain itu, bahan kimia dalam rokok dapat merusak dinding pembuluh koroner. Menjadi perokok pasif juga dapat meningkatkan kemungkinan untuk bisa mengalami serangan jantung. Orang yang merokok memiliki resiko 24 persen lebih tinggi untuk menderita serangan jantung.

Pada orang yang mengidap diabetes, kadar glukosa dalam darah perlu diperhatikan. Kadar glukosa yang tinggi juga dapat menumpuk sehingga dapat menyebabkan penyumbatan. Selain itu, kadar glukosa tinggi juga menyebabkan rusaknya dinding pembuluh koroner, yaitu dengan menyebabkan pengerasan arteri.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah. Kerja keras jantung dalam memompa darah menyebabkan jantung membesar dan pengiriman oksigen tidak cukup memenuhi tuntutan tambahan dan menyebabkan gangguan aliran oksigen yang berujung pada serangan jantung. Pembuluh koroner juga akan menjadi semakin lemah jika hipertensi tidak segera ditangani. Hipertensi juga merupakan salah satu penyebab utama penyakit jantung lainnya.

Obesitas atau kelebihan berat badan tidak secara langsung meningkatkan resiko seseorang mengalami serangan jantung, tetapi obesitas bisa menjadi pemicu dari faktor lain. Orang yang obesitas cenderung untuk mengalami hipertensi. Hal ini disebabkan oleh tubuh orang yang kelebihan berat badan memerlukan darah lebih banyak, dan jantung akan menjadi lebih besar untuk memenuhi pasokan darah. Peningkatan aliran darah ini akan menyebabkan hipertensi. Selain itu, obesitas juga dapat meningkatkan resiko seseorang untuk mengidap diabetes.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun