Mohon tunggu...
jeri albais
jeri albais Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Belajar, santai, dan menyukaimu

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Disleksia Bahasa Arab: Problematika dan Penyebab Penerjemahan Al-Qur'an

10 Juni 2024   11:31 Diperbarui: 10 Juni 2024   23:51 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Tokoh orientalis terkenal yang telah berkontribusi dalam menerjemahkan Al-Qur'an ke dalam berbagai bahasa yang wajib umat muslim kenal adalah George Sale dari Inggris, yang melakukan penerjemahan Al-Qur'an ke dalam bahasa Inggris pada tahun 1734. Disusul oleh Arthur J. Arberry seorang orientalis Inggris. kemudian Nessim Joseph Dawood dan yang lainnya sama memiliki kontribusi yang serupa.

Selain orientalis dari Inggris, terdapat pula Johannes Andreas, seorang orientalis asal Spanyol yang menerjemahkan Al-Qur'an ke dalam bahasa Aragon pada tahun 1500. Disusul oleh Scheigger, seorang orientalis dari Jerman, yang melakukan penerjemahan dan penafsiran Al-Qur'an dalam bahasa Jerman pada tahun 1616. 

Kemudian disusul lagi tokoh orientalis dari perancis Alexander Ross, yang menerjemahkan Al-Qur'an ke dalam bahasa Perancis pada tahun 1637, dan J. H. Glazemaker, yaitu seorang orientalis Belanda yang melakukan hal yang serupa dalam bahasa Belanda pada tahun 1658. Dan masih banyak lagi para orientalis yang melakukan hal serupa dari berbagai negara khususnya memang negara-negara barat.

Setelah memahami bahwa orientalis tertarik dengan kajian Al-Qur'an pastinya ada tujuan-tujuan tertentu dalam penelitian tersebut. Tujuan-tujuan tersebut bervariasi dan tergantung pada individu dan konteksnya. Beberapa tujuan itu diantaranya:

1. Untuk memahami dan mempelajari agama Islam karena tertarik untuk mempelajari agama Islam dan Al-Qur'an sebagai bagian dari studi akademik mereka. Mereka ingin mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran dan nilai-nilai Islam.

2. Untuk membuktikan superioritas agama mereka sendiri. Sebab beberapa orientalis menerjemahkan Al-Qur'an dengan tujuan untuk membuktikan superioritas agama mereka sendiri. Mereka mencoba untuk menemukan kesalahan atau inkonsistensi dalam Al-Qur'an untuk mengkritik Islam dan mempromosikan agama mereka sendiri.

3. Untuk mempengaruhi opini publik. Melihat para orientalis juga menerjemahkan Al-Qur'an untuk mempengaruhi opini publik tentang Islam. Mereka menggunakan terjemahan mereka untuk menyebarkan pandangan negatif tentang Islam dan menciptakan ketidakpercayaan terhadap ajaran Al-Qur'an.

4. Untuk kepentingan politik dan kolonialisme. Sebab beberapa atau sebagian orientalis menerjemahkan Al-Qur'an sebagai bagian dari upaya politik dan kolonialisme. Mereka menggunakan terjemahan mereka untuk mengontrol dan mengubah pemahaman masyarakat Muslim terhadap agama mereka sendiri, serta untuk memperkuat kekuasaan kolonial mereka seperti yang terjadi di Indonesia saat dijajah dulu.

5. Untuk kepentingan akademik dan penelitian mereka. Sebab ada juga dari sebagian orientalis menerjemahkan dan menafsirkan Al-Qur'an sebagai bagian dari penelitian akademik yang objektif. Dengan tujuan ingin menyediakan akses kepada orang-orang yang tidak bisa membaca bahasa Arab untuk memahami pesan Al-Qur'an.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua orientalis memiliki niat yang sama atau tujuan yang serupa dalam menerjemahkan Al-Qur'an. Beberapa orientalis memiliki pendekatan yang lebih objektif dan ilmiah dalam penelitian akademik mereka. Positif negatif tujuan mereka dalam menerjemahkan Al-Qur'an intinya sudah mempengaruhi ulama-ulama muslim dalam memahami zaman.

Di Indonesia, proses dan sejarah penerjemahan penafsiran Al-Qur'an juga mengalami hal yang hampir sama dengan muslim di dunia umumnya. Pada masa Kyai Sanusi dan Mahmud Yunus, penerjemahan Al-Qur'an dalam bahasa indonesia masih diharamkan dengan alasan bahwa Al-Qur'an tidak boleh diterjemahkan dalam bahasa apapun termasuk Rasyid Ridho mengkritik ormas Muhammadiyah yang juga menerjemahkan Al-Qur'an. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun