Tepung Terigu: Tepung terigu serbaguna paling umum digunakan, namun untuk tekstur lebih lembut, tepung rendah protein (tepung kue) bisa digunakan. Untuk hasil pastry yang renyah, gluten dalam tepung harus dikontrol dengan tepat.
Lemak (Mentega atau Margarin): Lemak adalah bahan kunci dalam memberikan tekstur dan rasa pada pastry. Mentega memberikan rasa lebih kaya dan menghasilkan lapisan yang lebih renyah dibandingkan margarin.
Air atau Susu: Air digunakan untuk mengikat adonan. Susu kadang digunakan sebagai pengganti air dalam beberapa jenis pastry, terutama yang lebih manis, untuk memberikan rasa lebih lembut dan kaya.
Telur: Telur berfungsi untuk memberikan struktur dan kelembutan pada adonan. Dalam beberapa jenis pastry, telur juga digunakan untuk memberikan kilauan pada permukaan pastry setelah dipanggang.
Gula: Gula digunakan untuk memberikan rasa manis pada pastry, terutama untuk pastry manis seperti Danish dan tart.
Garam: Garam menambah kedalaman rasa, bahkan dalam pastry manis, dan memperkuat struktur gluten dalam adonan.
5. Teknik Pembuatan Pastry
5.1. Teknik Pencampuran Lemak dan Tepung
Proses ini merupakan teknik dasar dalam pembuatan shortcrust pastry. Lemak (biasanya mentega) dicampurkan ke dalam tepung menggunakan tangan atau alat hingga membentuk tekstur menyerupai pasir halus. Proses ini bertujuan untuk membungkus partikel tepung dengan lemak, sehingga gluten tidak berkembang berlebihan dan menghasilkan tekstur yang rapuh.
5.2. Laminasi
Laminasi adalah teknik yang digunakan dalam puff pastry dan Danish pastry, di mana adonan dilipat berulang kali untuk menciptakan lapisan-lapisan tipis dari tepung dan mentega. Ini dilakukan dengan menggulung adonan, menambahkan mentega, melipatnya, dan mengulangi proses ini beberapa kali. Ketika dipanggang, lapisan-lapisan tersebut akan mengembang, menciptakan tekstur yang renyah dan berlapis.