Mohon tunggu...
YEREMIAS JENA
YEREMIAS JENA Mohon Tunggu... Dosen - ut est scribere

Akademisi dan penulis. Dosen purna waktu di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Selingkuh" dan Watak Perempuan dalam Novel Paulo Coelho

10 Juli 2018   13:51 Diperbarui: 10 Juli 2018   13:53 3028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paulo Coelho, novelis Brazil yang sukses menyihir dunia dengan karya-karyanya.

Sementara itu, harus diakui bahwa sebenarnya tidak ada pengembangan karakter yang cukup meyakinkan yang bisa memosisikan Linda sebagai seorang pribadi yang menarik. 

Di hampir seluruh novel ini, kita menemukan peristiwa-peristiwa yang dikemas secara ceroboh. Protagonis tampaknya ditampilkan tidak sebagai orang yang lebih bijaksana, begitu juga dengan pembaca. Dan ketika penulis novel ingin mengemukakan petuah-petuah yang mencerahkan, itu terasa membosankan dan basi.

Seperti halnya seluruh novel Paulo Coelho, dalam novel Selingkuh ini juga ada banyak kata-kata bijaksana dan inspiratif, meskipun beberapa di antaranya sulit dimengerti.  Jika Anda mengira bahwa penulis novel ini seorang yang kaliber jadi pasti karyanya ini nyaris sempurna, Anda akan kecewa dengan ekspektasi Anda sendiri. Meskipun demikian, nama besar penulisnya dapat menjadi jaminan bahwa novel ini akan laku terjual di pasar.

Paulo Coelho sendiri adalah seorang penulis berbahasa Portugis yang palig laris sepanjang masa, mungkin juga seorang penulis yang paling sukses di dunia saat ini. Novel dengan judul The Alchemist yang telah terbit di Brasil tahun 1998 adalah sebuah fenomena, karena berisi tentang dongeng magis yang berhasil memadukan spiritualitas dan filsafat demi menginspirasi pembacanya. Sayang sekali, kekuatan semacam ini hilang dari novel Selingkuh ini.

Kisah-kisah dan pergulatan hidup Linda dalam novel Selingkuh ini tidak berhasil membangkitkan rasa empati, terutama dalam relasinya dengan Yakob. Pada akhrinya novel ini lebih banyak menyajikan pertanyaan daripada jawaban.

Meskipun demikian, harus diakui bahwa novel ini dapat dibaca secara cepat dan lancer. Ia merupakan sebuah prosa yang sederhana, memiliki sedikit plot dengan karakter yang basi karena menawarkan hanya beberapa inspirasi sesaat menjelang akhir novel. Berbeda dengan The Alchemist, membaca novel ini terasa sebuah perjalanan yang membosankan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun