Yang kedua...
Tanpa mengemukakan alasan idealisnya, kebetulan akhirnya Wagini mengikuti suami Pak Kus yang dipindah tugaskan ke Mataram. Bu Kus (panggilan Wagini) lebih banyak aktif sebagai ibu rumah tangga. Kemudian terbersit untuk memiliki penghasilan sendiri tanpa harus menunggu gajian bulanan dari suami.
Berawal dari melihat keramaian Taman Udayana di pagi hari, kemudian timbul ide untuk berjualan menu sarapan lontong sayur yang berbeda dari para penjual lainnya. Seiring waktu Bu Kus berjumpa dengan Lindrawaty Angkawidjaja yang merupakan Koordinator Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Mataram yang dimiliki YDBA. Akhirnya Bu Kus ikut belajar kewirausahaan dengan manajemen khas Astra.Â
Saat berjualan di Taman Udayana, Bu Kus dapat berkesempatan menjadi penyedia katering bagi karyawan salah satu Grup Astra setelah adanya kecocokan lidah para karyawan muda yang sering membeli di tempat. Tak lama kemudian ada karyawan yang hendak menikah, mempercayakan katering pada Bu Kus. Kepuasan pelanggan merupakan hal utama yang tak dapat ditawar. Setiap ada orderan, Bu Kus tak terlalu memperhitungkan untung dan rugi terlebih dahulu.Â
"Yang penting Action dulu," kata Bu Kus mantap. Meskipun harus terbata-bata akibat keterbatasan peralatan, semua ada waktunya dapat terpenuhi. Promosi adalah modal utamanya.Â
Perkembangan pesat Kus Katering sempat dianggap telah mengganggu lingkungan sekitar di perumahan BTN. Bu Kus pun telah berancang-ancang menyiapkan usaha katering dalam skala pabrik.Â
Dalam menjaga loyalitas pelanggan, setiap tahunnya Kus Catering mengadakan acara berbuka puasa yang dihadiri oleh pelanggannya dan gratis menikmati semuanya. Test food terbuka bagi pelanggan yang hendak melakukan orderan. Bu Kus tak ingin pelanggannya seperti membeli kucing dalam karung.Â
Banyak duka usaha perjalanam Kus Catering, misalnya pelanggan yang mengemplang pembayaran. Namun Bu Kus dapat menarik hikmah setiap kejadian buruk, yang semakin membuat dirinya pintar dalam mengelola usaha. Pembayaran orderan sudah harus lunas dua hari sebelum pengiriman.Â
Kini Kus Catering tak hanya sebagai tempat studi banding program kewirausahaan bagi mahasiswa, namun juga tempat magang Praktek Kerja Lapangan (PKL) bagi pelajar. Kepercayaan dari pelanggan dibuktikan dengan didapuk sebagai partner katering dalam berbagai acara dalam lingkungan Pemerintah Daerah, Kementerian dan Kepresidenan di wilayah Lombok NTB.
Bu Kus juga tak pelit membagi pengetahuannya, termasuk menginisiasi pembentukan Koperasi Cabe Rawit yang berfokus pada pengembangan UKM kerajinam dan kuliner. Dengan memberdayakan banyak perempuan di seantero Pulau Lombok, koperasi berkembang pesat dengan salah satunya menjadi pemasok produk kuliner khusus (nasi goreng, burger, spaghetti) Â bagi Indomaret di Denpasar Bali.Â