"Ketika berjalan-jalan melihat di wilayah Cikarang hingga Karawang, begitu gagahnya berkibar bendera putih yang ada merah ditengahnya," ungkap Andono menjelaskan dengan senyum simpul. Â
"Kontribusi ekspor UMKM Indonesia baru mencapai 16%. Sementara Thailand mencapai 30%, sedangkan Filipina telah mencapai 20%. Diperlukan pengetahuan akan pasar global mengenai akses dan sistem administrasinya. Menimba ilmu ke Jepang ini, bagaikan mendapatkan pendidikan Mini MBA (Master Business Administration)," ungkap Saharto Sahardjo saat berbagi pengalamannya sebagai salah satu alumni AOTS.
Saharto melihat Pemerintah Jepang sangat memberikan dukungan penuh bagi pelaku UMKM-nya, agar dapat melakukan penetrasi ke pasar global. Hal inilah yang coba diadopsi oleh YDBA terhadap mitra binaannya.
"Para peserta Batch 6 harus dapat memaksimalkan waktu belajar ilmu manajemen usaha selama dua minggu di Jepang, serta diharapkan akan menjadi garda terdepan dalam melakukan implementasi kaizen (continous improvement) di lingkungan perusahaannya masing-masing," ujar Mohammad Iqbal (Sekretaris Pengurus YDBA) ketika menyampaikan pesan harapannya pada seluruh peserta.
YDBA yang memiliki filosofi Berikan Kail Bukan Ikan, menjalankan program tanggung jawab sosial Astra dengan berfokus pada pembinaan UMKM yang meliputi UMKM manufaktur (baik terkait mata rantai usaha Grup Astra maupun tak terkait), perbengkelan roda empat & roda dua, pengrajin, serta petani. Proses pelatihan dan pendampingan oleh YDBA, berlandaskan nilai-nilai
CARE (Compassionate, Adaptive, Responsible & Excellent) dengan mengembangkan Sektor Unggulan yang berbasis komunitas.
Komitmen Astra melalui YDBA, merupakan peran serta aktif turut membangun bangsa, seperti yang dicita-citakan oleh William Soeryadjaya sejak tahun 1980. Semangat ini sesuai amanat dari butir pertama Catur Dharma Astra, yaitu Menjadi Milik yang Bermanfaat bagi Bangsa & Negara.
Ber-Kaizen dan Ber-QCC. Ada gelombang kaizen di setiap detak kehidupan Hebatnya UKM mitra YDBA, sebagai upaya agar UMKM dapat naik kelas, mencapai kemandirian, serta awet secara berkelanjutan. Yuk NgImprove!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H