Mohon tunggu...
Thomas Jeperson
Thomas Jeperson Mohon Tunggu... -

Nama : Thomas J MALAU\r\n\r\nFILOSOFI : I Believe that everyday is a test i have to prove my self my dream come to me as long as i believe to my self and i believe.\r\n\r\nwriting is part of my life. Menulis Itu Eksotis

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bercumbu dengan Semesta, Bersama Bromo, Si Gunung Eksotis

14 Januari 2016   18:26 Diperbarui: 14 Januari 2016   18:58 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

  Kami seperti sekumpulan pendaki ulung yang berada di puncak Everest, pada hal kami sedang bercumbu dengan pengunungan Bromo yang berdiri di negeri kami sendiri. Dua puluh satu jam perjalanan untuk menginjakan kaki di tempat ini terbayar dengan keeksotisanya yang berdiri perkasa di atas permukaan laut berselimutkn awan.  

 

  Lihat bagaimana kami terbang bebas seperti segerombolan burung. Apa yang kami lakukan bukan sekedar mengisi liburan pendek dan beratarkasi di kamera. Kami seperti setengah lusin burung yang menikmati keindahan yang mewah, keindahan yang tidak bisa dibayar dengan dollar atau pun rupiah. Gambar ini mengigatkan dan mengajarkan kami tentang satu hal. Bahwa diluar sana banyak keindahan yang terpajang, dimana kita bisa menikmatinya kapan pun. Ah, hidup ini terlalu singkat jika hanya bersembunyi di balik gedung-gedung pencakar langit dan kemacetan, pada hal di luar sana kita bisa terbang bebas seperti seekor burung.

 

  Subuh baru berlaju dan kegelapan pun tenggelam. Kami berdiri di ketinggian 2329 meter dia atas permukaan laut. Pengunungan Bromo seolah menyambut kami dengan hangat. Sebuah pemandangan yang elok, seperti menyaksikan wajah putri raja rupawan di abad pertengahan. Pohon-pohon yang berdiri tegap diantara lembah-lembah yang terjal. Semak-semak yang tumbuh dengn anggun dan sopan memperkaya keindahan bentang Alam Bromo. Kami benar-benar berada ditempat yang tepat untuk bercumbu dengan alam.

  Saatnya menuju pasir berbisik dengan menggunakan mobil zip setelah merasakan sensasi keidahan tubuh gunung Bromo. Jalanan yang turun diselingi dengan keindahan awan dan pepohonan membuat kami tidak berhenti berteriak bahagia, pemandangan yang jarang dinikmati mata dan sensasi yang tidak pernah menyentuh jiwa.

 

  Kami pun menginjakan kaki di pasir berbisik yang terletak di bawah kaki gunung Bromo setelah melewati jalanan yang turun dan kabut asap yang menyelimuti udara. Sebelum menyentuh tempat ini ada sebuah fenomena yang luar biasa, fenomena yang akan terus melekat dalam ingatan kami, ingatan yang akan menjadi kenangan yang indah dan sedikit brutal. Sebelum mobil zip yang kami tumpangi sampai di pusat pasir berbisik, kami terlebih dahulu melalui jalanan terjal diselimuti kabut asap, nyaris tidak terlihat apa pun. Kami seperti berada di negeri awan jauh dari kehidupan di jagat raya. Mobil zip itu terus bergoyang, dan kami selalu berteriak. Mirip seperti adegan film action brutal di gurun pasir.Sampai pada akhirnya kami bisa menyaksikan hemparan pasir yang berbaring di kaki gunung bromo.

 

  Kami terbang bebas kembali, kali ini di bawah kaki gunung Bromo. Sungguh penasaran saya kenapa wilayah ini disebut pasir berbisik. Hemparan pasir yang berbaring anggun di bawah kaki gunung menyita rasa penasaran saya kenapa disebut pasir berbisik. Konon katanya jika kena angin, permukaan pasir ini menimbulkan suara berdering dan merdu, itu lah alasan kenapa disebut, “ Pasir berbisik “. Selama hampir satu jam kami berada di pasir berbisik, tak sekali pun pasirnya berbisik. Mungkin karena angin yang tenang sehingga pasirnya pun diam. Di pasir berbisik kami bisa melihat dengan jelas kemolekan tubuh gunung Bromo. Sebuah pemandangan yang kembali mengigatkan kami, atau pun kita semua bahwa Tuhan begitu mencintai negeri ini. Ia menempa banyak karya yang menakjubkan di negeri ini dimana hal tersebut jarang kita sadari.  Pasir berbisik sebuah bentang alam yang unik. Struktur tanah yang tidak lazim di pengunungan membuat Gunung Bromo memiliki karakter dibandingkan gunung yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun