Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Menguatkan Peran Keluarga bagi Pendidikan Anak

28 April 2018   00:07 Diperbarui: 28 April 2018   00:35 1290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Amalia Choiril Mala

Mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Program Studi Pendidikan Agama Islam UNISNU Jepara

Peran keluarga bagi pendidikan anak adalah modal utama yang harus dimiliki oleh setiap individu yang hidup  agar dapat bertahan menghadapi kemajuan zaman, dan zaman pada saat inilah yang menuntut untuk diri kita agar bisa menguasai berbagai macam teknologi  dan informasi yang selalu  mengalami banyak perubahan.

Jika anda yang memiliki pendidikan yang matang dan menerapkannya, tentu saja anda dapat memperoleh banyak keuntungan dalam kehidupan anda. Seperti mudah mencari pekerjaan, mudah bersosialisasi dan dapat juga mengetahui garis benar dan salahnya.

Diera modern seperti sekarang ini, banyak sekali orang yang sibuk kesana kesini dengan pekerjaannya, hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan keluarganya. Bahkan, tidak sedikit orang tua justru mengalihkan seluruh tanggung jawab terhadap pendidikan anaknya kepada pihak sekolah. Padahal keluarga adalah media pendidikan yang paling utama bagi seorang anak.

Seperti sekolah misalnya, keluarga adalah paling penting sebagai tempat belajar bagi anak-anak mereka. Jadi sangat penting sekali peran keluarga bagi pendidikan anak, karena itu adalah modal utama yang harus dimiliki oleh setiap individu yang hidup agar dapat bertahan menghadapi kemajuan zaman pada era ini.

Dari sejak lahir hingga dewasa, mereka akan belajar dan mendapatkan pendidikan di "Sekolah Keluarga" dimana pada saat itu orang tua dan anggota-anggota keluarganya menjadi guru-gurunya.

Penguatan peran keluarga dalam pendidikan anak menjadi suatu hal yang sangat penting sekali, karena keluarga dapat mengajarkan hal-hal yang tidak didapatkan seorang anak waktu belajar disekolahnya.

Pendidikan dalam keluarga harus dilakukan secara baik dan semaksimal mungkin, karena pada masa kanak-kanak adalah masa yang sangat penting untuk membangun pondasi yang kuat untuk membangun karakter dan menopang ilmu anak hingga anak menjadi lebih dewasa.

Seperti yang diungkapkan diatas, anak sangat memerlukan perhatian ekstra dari berbagai pihak bahkan semua pihak diantaranya adalah pihak keluarga, sekolahan serta pemerintah. Pihak-pihak yang bersangkutan tersebut harus menjalankan perannya masing-masing, agar anak mendapatkan pendidikan yang baik. Jadi apa saja si peran keluarga dalam mendukung dan menguatkan pendidikan anak?

Menciptakan Lingkungan Keluarga Yang Baik

Keluarga mempunyai peran yang sangat besar dalam hal ini. Karena keluarga lagi-lagi merupakan orang terdekat dan lingkungan yang sangat utama bagi anak-anak, keluarga yang tenteram, harmonis dapat memberikan pelajaran-pelajaran.

Diantaranya, tanggung jawab, pelajaran tentang kejujuran, pelajaran tentang kemandirian, pelajaran kedisiplinan dan lain-lain. Serta keluarga tetap harus memberikan perhatian-perhatian dan contoh yang baik bagi anak-anaknya.

Mengontrol Dan Mengatur Waktu Belajar Anak

Sebagai orang tua harus cerdas dan pintar, dan harus bisa mengatur jam bermain serta jam saat dia belajar seperti mengatur jam belajar dari jam 18.00 sampai jam 20.00, dan mengatur waktu bermain hingga satu atau 2 jam, jadi kita sebagai orang tua harus bisa mengajari sang anak menjadi anak disiplin.

Ketika kedua orang tua bekerja, mereka harus tetap bisa mengontrol dan mengatur waktu belajar anak meskipun via telepon, menyempatkan untuk menelepon sang anak dari tempat kerja. Nah hal seperti itu kan bukan suatu hal yang sulit!

Membimbing Anak Ketika Dirumah

bimbingan orang tua adalah sangat diperlukan, ketika sang anak sedang bermain, maupun sedang belajar orang tua juga wajib mengawasi sang anak. Semisal anak sedang nonton televisi, hal seperti itu perlu pengawasan dari orang tua, karena kita tahu program-program Tv diindonesia banyak juga yang tidak mendidik.

Kita tidak mengaharuskan program-program tersebut untuk berhenti, tetapi kita sebagai orang tua yang harus mengontrol tayangan yang sedang ditonton oleh anak-anak,  layak apa tidak program yang ditonton oleh anak? Kalau seaandainya tidak layak, sebagai orang tua harus bisa menasehati anak agar tidak menonton tayangan-tayangan yang kurang mendidik tersebut.

Merencanakan Pendidikan Anak

Banyak orang tua yang acuh terhadap pendidikan anak-anaknya. Dan tidak sedikit juga ada orang tua yang sangat memaksakan kehendak mereka tentang pilih memilih pendidikan anak ke jenjang yang lebih tinggi. Misalnya, ketika ada anak yang sangat pintar dibidang biologi, sang anak ingin kuliah dibidang biologi tapi tidak diperbolehkan oleh kedua orang tua, dan kedua orang tua tersebut menginginkan sang anak untuk kuliah dibidang bahasa inggris.

Nah hal seperti itu kan malah membuat sang anak  akhirnya menuntut ilmu dengan terpaksa dan menjadikan sang anak menjadi tidak sungguh-sungguh dalam sekolahnya. Pada akhirnya sang anak tidak dapat melewati jenjang pendidikan tersebut dengan baik. Dan akhirnya menjadikan anak depresi.

Jadi hal seperti itu, sebaiknya direncanakan terlebih dahulu, karena pendidikan anak adalah sangat penting sekali dan wajib direncanakan sedini mungkin, dan menjadi orang tua juga harus mempunyai pemikiran yang maju serta tidak kolot.

Membangun Komunikasi Yang Baik Dengan Pihak Sekolah

Sebagai orang tua wajib mengetahui tentang peraturan sekolah. Meskipun peraturan sekolah dibuat demi kebaikan siswa, namun pengawasan orang tua juga sangat dibutuhkan untuk mengetahui peraturan sekolah tersebut tidak menyimpang. Dan komunikasi antara orang tua dengan pihak sekolahan juga sangat dibutuhkan dan sangat penting.

Semisal menghadiri acara wali murid yang diselenggarakan oleh sekolahan, karena hal tersebut sangat penting, untuk menanyakan perkembangan anaknya disekolahan, mengetahui hasil belajar anaknya disekolahan, dan lain-lain.

Menanamkan Sikap Positif Terhadap Anak

Menanamkan sikap positif terhadap anak sangat diperlukan bagi perkembangan dan pertumbuhan, serta pendidikan anak:

Berani Dan Percaya Diri

Dukung anak untuk berani, mantap, dan yakin akan kemampuan dirinya. Dukungan tanpa kritikan tajam serta arahan yang positif membuat anak lebih muda untuk beradaptasi, berani mencoba dan tidak mudah menyerah.

Berempati

Sikap empati terkait dengan kemampuan anak untuk ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Anak yang mempunyai empati lebih muda untuk menjalin kerjasama, bertoleransi serta memiliki sudut pandang yang lebih beragam ketika memandang suatu persoalan.

Jujur

Kejujuran adalah salah satu nilai kehidupan yang sangat penting untuk diajarkan kepada anak-anak sejak dini. Jika terbiasa mengatakan sesuatu yang benar dan tidak berbohong, selain menjadi mudah dipercaya. Anak akan memupuk dirinya menjadi manusia yang berintegritas.

Bertanggung Jawab Dan Mandiri

Memiliki rasa tanggung jawab akanmendukung perkembangan  kemandirian anak, sehingga  ia tidak akan selalu bergantung kepada orang lain dalam menyelesaikan masalahnya.

Peran peran tersebut juga tidak luput dari tindakan orang tua. Karenanya, sikap orang tua yang hangat dan peka terhadap kebutuhan sang anak, mampu melindungi sang anak dari hal-hal yang tidak kita inginkan. Peran orang tua sangat lah utama, tetapi sebagai keluarga kakek, nenek, tante, kakak, saudara dan lainnya juga tidak kala pentingnya untuk meningkatkan pendidikan sang anak, terutama pendidikan yang pertama kali kita olah adalah pendidikan karakter.

Karena pendidikan karakter adalah pendidikan yang pertama untuk mengolah karakter sang anak untuk pertama kali. Maka dari itu . Jadikanlah negara kita menjadi negara yang maju  dengan lahirnya anak-anak yang disiplin, cerdas, tekun dan berkarakter. Serta majukan Indonesia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun