Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Menguatkan Peran Keluarga bagi Pendidikan Anak

28 April 2018   00:07 Diperbarui: 28 April 2018   00:35 1290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nah hal seperti itu kan malah membuat sang anak  akhirnya menuntut ilmu dengan terpaksa dan menjadikan sang anak menjadi tidak sungguh-sungguh dalam sekolahnya. Pada akhirnya sang anak tidak dapat melewati jenjang pendidikan tersebut dengan baik. Dan akhirnya menjadikan anak depresi.

Jadi hal seperti itu, sebaiknya direncanakan terlebih dahulu, karena pendidikan anak adalah sangat penting sekali dan wajib direncanakan sedini mungkin, dan menjadi orang tua juga harus mempunyai pemikiran yang maju serta tidak kolot.

Membangun Komunikasi Yang Baik Dengan Pihak Sekolah

Sebagai orang tua wajib mengetahui tentang peraturan sekolah. Meskipun peraturan sekolah dibuat demi kebaikan siswa, namun pengawasan orang tua juga sangat dibutuhkan untuk mengetahui peraturan sekolah tersebut tidak menyimpang. Dan komunikasi antara orang tua dengan pihak sekolahan juga sangat dibutuhkan dan sangat penting.

Semisal menghadiri acara wali murid yang diselenggarakan oleh sekolahan, karena hal tersebut sangat penting, untuk menanyakan perkembangan anaknya disekolahan, mengetahui hasil belajar anaknya disekolahan, dan lain-lain.

Menanamkan Sikap Positif Terhadap Anak

Menanamkan sikap positif terhadap anak sangat diperlukan bagi perkembangan dan pertumbuhan, serta pendidikan anak:

Berani Dan Percaya Diri

Dukung anak untuk berani, mantap, dan yakin akan kemampuan dirinya. Dukungan tanpa kritikan tajam serta arahan yang positif membuat anak lebih muda untuk beradaptasi, berani mencoba dan tidak mudah menyerah.

Berempati

Sikap empati terkait dengan kemampuan anak untuk ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Anak yang mempunyai empati lebih muda untuk menjalin kerjasama, bertoleransi serta memiliki sudut pandang yang lebih beragam ketika memandang suatu persoalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun