Mohon tunggu...
tari angriani
tari angriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - universitas palangkaraya

ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep E-Commerce, Peluang, Pertumbuhan dan Kontribusi pada Pariwisata

6 Desember 2023   20:56 Diperbarui: 6 Desember 2023   23:56 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. E-commerce pada Industri Pariwisata 

Industri pariwisata telah mengalami perubahan yang signifikan dengan adanya perkembangan teknologi, terutama dalam hal e-commerce. E-commerce pada industri pariwisata, yang dikenal sebagai E-Tourism, dan digital marketing pariwisata memiliki peran penting dalam mempromosikan dan meningkatkan bisnis pariwisata secara online.

E-commerce adalah istilah untuk setiap operasi perdagangan elektronik yang menggunakan jaringan komputer dan komunikasi. Selain itu, teknologi internet dan e-commerce saat ini saling terhubung (Budiarta, Ginting dan Janner Simarmata, 2020; Hasibuan et al., 2020; Sari et al., 2020). Pasar online adalah cara sederhana untuk merujuk pada e-commerce. Setiap proses dalam e-commerce dilakukan secara online dengan menggunakan data digital. Saat ini, hampir semua perusahaan dan sektor menerapkan ide e-commerce untuk mendongkrak penjualan. Operasi e-commerce disebut sebagai "e-tourism" dalam bisnis perjalanan (Bessie, 2019).

Keuntungan dari adanya e-commerce pada industri pariwisata adalah peningkatan aksesibilitas dan kenyamanan bagi wisatawan. Wisatawan dapat dengan mudah mencari informasi, membandingkan harga, dan melakukan pemesanan secara online tanpa harus datang langsung ke agen perjalanan atau destinasi wisata. Selain itu, para pelaku pariwisata juga dapat mengoptimalkan penggunaan teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memperluas pangsa pasar mereka.

Dalam kesimpulannya, e-commerce pada industri pariwisata, khususnya E-Tourism dan digital marketing pariwisata, memberikan peluang besar bagi pengembangan bisnis pariwisata. Dengan adanya e-commerce, wisatawan dapat dengan mudah merencanakan perjalanan mereka, sementara pelaku pariwisata dapat memperluas jangkauan pasar mereka. Namun, perlu diingat bahwa tantangan juga muncul, dan pelaku pariwisata harus terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi untuk tetap sukses dalam industri pariwisata yang semakin digital

E-Tourism & Digital Marketing Pariwisata

1. E-Tourism

Menurut Efraim (2018) mendefinisikan pemasaran elektronik, sering dikenal sebagai e-commerce, sebagai proses pembelian, penjual otomatis, transfer, atau pemasaran barang dan jasa, serta mengiklankannya secara online. Ini termasuk manajemen distribusi, pemasaran online, transaksi online, dan transmisi data elektronik.

menjual sistem manajemen otomasi stok. E-tourism adalah platform digital yang menghubungkan semua pihak yang terlibat dalam stakeholder pariwisata, menyederhanakan prosedur perizinan, menyatukan seluruh aktivitas terkait pariwisata, dan memungkinkan wisatawan untuk dengan mudah merasakan keindahan Indonesia melalui aplikasi intuitif yang dapat digunakan di mana saja, kapan saja. (Bahri).

Istilah "e-tourism" mengacu pada perpaduan sektor pariwisata dan teknologi informasi dan komunikasi, atau ICT. Dengan membuat pemasaran pariwisata lebih mudah diakses oleh masyarakat dan menawarkan layanan secara online. Salah satu keuntungan potensial dari e-tourism adalah harganya yang relatif terjangkau, karena menghilangkan kebutuhan untuk membagikan pamflet promosi di jalan. Informasi tentang atraksi wisata dan layanan terkait tersedia bagi pengguna, khususnya wisatawan, melalui e-tourism. Pengguna mempunyai kemudahan dalam mengakses layanan melalui telepon genggamnya (Himawan, 2015).

E-tourism adalah salah satu strategi yang efektif  menyasar generasi milenial dengan menggunakan platform berbasis teknologi merupakan salah satu metode yang berhasil menonjolkan potensi unggulan lokasi pariwisata. Selain berfungsi sebagai alat pemasaran, e-tourism diprediksi akan berkembang menjadi platform digital yang menghubungkan semua pihak yang terlibat dalam industri perjalanan, memfasilitasi pengajuan izin, menyatukan seluruh aktivitas terkait perjalanan, dan memudahkan wisatawan untuk bepergian.

Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial saat ini menjadi media penyebaran informasi yang paling cepat. Karena ada begitu banyak platform yang tersedia untuk semua orang, apa pun kondisinya, platform tersebut dapat digunakan secara maksimal. Untuk pendistribusiannya masih diperlukan rencana. menurutKomalasari (2020) ada beberapa strategi  yang dapat digunakan dalam e-tourism, antara lain sebagai berikut:

situs web memiliki peran penting dalam E-tourism. Dengan memiliki situs web yang menarik dan informatif, kamu bisa menyajikan informasi tentang destinasi wisata, paket liburan, dan layanan yang kamu tawarkan. Situs web yang dioptimalkan juga dapat membantu meningkatkan visibilitas di mesin pencari, sehingga lebih mudah ditemukan oleh calon wisatawan.

media sosial merupakan platform yang sangat efektif untuk mempromosikan destinasi wisata. Kamu bisa membuat akun bisnis di platform seperti Instagram, Facebook, atau Twitter untuk berbagi foto, video, dan cerita menarik tentang destinasi wisata. Dengan memanfaatkan fitur-fitur seperti hashtag dan geotagging, kamu bisa mencapai audiens yang lebih luas dan meningkatkan interaksi dengan pengikutmu.

pemasangan iklan secara online juga merupakan strategi yang efektif dalam E-tourism. Kamu bisa menggunakan platform periklanan seperti Google Ads atau Facebook Ads untuk menargetkan audiens yang spesifik dan mempromosikan destinasi wisata atau penawaran khusus. Dengan mengoptimalkan iklanmu, kamu bisa meningkatkan kesadaran merek dan menarik lebih banyak wisatawan potensial.

forum diskusi adalah cara lain untuk berinteraksi dengan calon wisatawan. Kamu bisa bergabung dengan forum diskusi wisatawan atau membuat forum diskusi sendiri di situs webmu. Dalam forum diskusi, kamu dapat berbagi informasi, menjawab pertanyaan, dan berinteraksi dengan calon wisatawan. Hal ini dapat membantu membangun kepercayaan dan memperluas jaringan kontak dalam industri pariwisata.

aplikasi mobile juga memainkan peran penting dalam E-tourism. Dengan memiliki aplikasi mobile, kamu dapat memberikan pengalaman yang lebih interaktif dan personal kepada pengguna. Aplikasi mobile dapat digunakan untuk memberikan informasi tentang destinasi wisata, peta interaktif, rekomendasi tempat makan atau aktivitas, dan bahkan fitur pemesanan langsung. Hal ini dapat meningkatkan kenyamanan dan kepuasan pengguna dalam merencanakan perjalanan mereka.

2. Digital Marketing

Menurut Sulaksono (2020), digital marketing adalah kegiatan promosi online yang menggunakan jejaring sosial sebagai semacam dunia maya untuk menjangkau orang-orang di seluruh dunia. Karena memungkinkan calon konsumen melakukan transaksi secara online dan memperoleh segala informasi tentang produk yang diinginkan, pemasaran digital memiliki pendekatan unik tersendiri. Pemasaran yang interaktif dan terintegrasi memfasilitasi komunikasi yang mudah antara produsen dan konsumen, yang merupakan salah satu dari banyak manfaat pemasaran digital (Hadi dan Zakiah, 2021). Pengusaha juga dapat dengan mudah memenuhi dan memenuhi kebutuhan kliennya, dan pihak yang berkepentingan dapat dengan cepat mencari dan memperoleh informasi dengan menjelajahi internet. Era digital akan tetap ada karena media sosial

Digital marketing yang akan menjadi bagiannya adalah promosi produk atau jasa melalui media digital dengan tujuan menjangkau konsumen secara efektif. Pelanggan lebih mudah menggunakan aplikasi untuk memesan produk dan membalas ulasan kapan pun mereka mau berkat pemasaran digital (Oktaviani dan Rustani).

Strategi Pemasaran Digital yang Efektif untuk Industri Pariwisata

  • Pentingnya memiliki situs web dan mengoptimalkannya
  • memiliki situs web dan mengoptimalkannya adalah langkah yang sangat penting. Situs web yang menarik dan mudah digunakan akan membantu wisatawan menemukan informasi tentang destinasi dan layanan yang ditawarkan.selain itu dengan  situs web dapat meningkatkan  peringkat pada hasil pencarian sehingga dapat menarik lebih banyak pengunjng.
  • Memanfaatkan platform media sosial untuk mencapai audiens yang lebih luas
  • manfaatkan platform media sosial untuk mencapai audiens yang lebih luas. Kamu bisa membuat akun bisnis di platform seperti Instagram dan Facebook, dan membagikan konten menarik tentang destinasi wisata, pengalaman unik, dan penawaran spesial. Jangan lupa untuk berinteraksi dengan pengikut dan merespons pertanyaan atau komentar mereka.
  • Menciptakan konten yang menarik untuk menarik wisatawan potensial
  • ciptakan konten yang menarik untuk menarik wisatawan potensial. Kamu bisa membuat blog, video, atau foto yang menggambarkan keindahan dan keunikan destinasi wisata. Jangan lupa untuk menggunakan kata kunci yang relevan agar kontenmu mudah ditemukan oleh mesin pencari.
  • Pemasaran email sebagai cara untuk tetap berhubungan dengan pelanggan
  • pemasaran melalui email juga bisa menjadi cara yang efektif untuk tetap berhubungan dengan pelanggan. Kamu bisa mengumpulkan alamat email dari pengunjung situs web atau pengunjung yang telah menggunakan layananmu. Kirimkan informasi terbaru tentang penawaran spesial, acara khusus, atau update terkait destinasi wisata.

B. Peranan, Peluang & Pembangunan SDM Pariwisata

1 . peranan SDM Pariwisata

Keberadaan SDM berperan penting dalam pengembangan pariwisata. Sumber daya manusia dalam industri pariwisata meliputi pekerja dan wisatawan. Sumber daya manusia dapat memainkan berbagai peran sebagai pekerja, seperti dipekerjakan oleh lembaga pemerintah, bertindak sebagai wirausaha dan mempengaruhi kepuasan dan kualitas pekerja, atau berperan sebagai ahli dan profesional yang memantau, mengatur, dan meningkatkan kualitas pariwisata dan, yang sama pentingnya, masyarakat. . destinasi wisata di sekitarnya yang berada di luar kategori yang disebutkan di atas, namun juga berdampak pada kenyamanan dan kepuasan pengunjung selama berkunjung.

Dengan merujuk pada Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, pengertian SDM dapat terkait dengan Pariwisata adalah "berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah." Sedangkan yang dimaksud dengan Kepariwisataan adalah "seluruh kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multi disiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antar wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah daerah, dan pengusaha". Sedangkan Industri Pariwisata adalah "kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata."

Menurut ketiga definisi pariwisata yang diberikan di atas, yang dimaksud dengan "sumber daya manusia pariwisata" adalah seluruh aspek pengelolaan sumber daya manusia yang berkaitan dengan kegiatan pariwisata yang berwujud dan tidak berwujud yang bertujuan untuk memuaskan wisatawan dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian, kesejahteraan, dan keberlanjutan pariwisata. lingkungan dan budaya. di destinasi wisata populer.

Industri pariwisata sangat bergantung pada keberadaan manusia. Wisatawan yang bertindak sebagai konsumen, wisatawan/wisatawan, dan wisatawan yang bertindak sebagai produsen---yaitu pemasok barang dan jasa terkait perjalanan---bergabung untuk membentuk pariwisata. Oleh karena itu, kelangsungan industri pariwisata suatu negara dalam jangka panjang didorong oleh faktor manusia.

SDM merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam memajukan sektor pariwisata. Manusia merupakan sumber daya yang sangat berharga bagi sebagian besar perusahaan, hal ini menyoroti pentingnya sumber daya manusia di sektor pariwisata. SDM penting untuk mencapai kinerja yang sukses, khususnya dalam bisnis yang berorientasi pada layanan (Evans, Campbell, & Stonehouse, 2003). Unsur manusia sangat penting dan menjadi faktor penentu keberhasilan pencapaian kinerja di berbagai sektor. Misalnya, di sektor pariwisata, dunia usaha mempunyai interaksi langsung namun tidak berwujud dengan pelanggan yang sangat bergantung pada kapasitas masing-masing karyawan untuk menarik minat pelanggan dan memberi mereka kenyamanan dan kesenangan.

Serupa dengan hal tersebut, atraksi wisata di suatu lokasi pariwisata adalah apa yang akan menentukan apakah pengunjung akan mendapatkan pengalaman positif secara keseluruhan dan kembali lagi atau tidak. Pengembangan sumber daya manusia di industri pariwisata saat ini dihadapkan pada permasalahan global yang memerlukan solusi yang melampaui batas-batas nasional, regional, dan kontinental. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia suatu negara---termasuk Indonesia---melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan yang relevan merupakan tindakan yang perlu dilakukan.

Dari uraian di atas, maka dapatlah dikatakan bahwa terdapat beberapa peran penting keberadaan SDM di industri pariwisata, yaitu sebagai motor penggerak kelangsungan industri; pelaku utama yang menciptakan produk inti pariwisata (pengalaman); dan salah satu faktor penentu daya saing industri.

2. Peluang SDM Pariwisata

Industri pariwisata telah menjadi salah satu sektor yang penting dalam perekonomian global. Dalam beberapa tahun terakhir, sektor pariwisata telah mengalami pertumbuhan yang pesat dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan di banyak negara.

Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Wayan Giri Adnyani menyatakan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) sektor pariwisata menciptakan peluang kerja dan memperkuat kemampuan profesional pariwisata menjadi lebih unggul serta kompetitif.

Peluang SDM (Sumber Daya Manusia) di industri pariwisata sangat besar. Pertumbuhan industri ini menciptakan permintaan yang tinggi akan tenaga kerja yang terampil dan terlatih. Dalam hal ini, pelatihan dan pengembangan keterampilan menjadi sangat penting untuk mempersiapkan SDM yang berkualitas dalam sektor pariwisata.

peluang SDM di sektor pariwisata antara lain:

1. Industri pariwisata memberikan masyarakat peluang kerja yang luas.

2. Diperkirakan terdapat 8.927.990 tenaga kerja atau sekitar 7,4% dari seluruh lapangan kerja yang ada di sektor pariwisata pada tahun 2010. Sementara itu, berdasarkan hasil studi Kementerian Pariwisata, tenaga kerja sebanyak sekitar 9.703.178 orang telah terserap. hingga tahun 2015.

3. Banyaknya lapangan kerja potensial di bidang pariwisata, baik dalam negeri maupun internasional.

4. Industri pariwisata masih mempunyai lapangan kerja yang memadai di dalam dan luar negeri yang dapat dimanfaatkan oleh sumber daya manusia Indonesia.

Dalam menghadapi peluang SDM di sektor pariwisata, perlu adanya kerjasama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan industri pariwisata. Pemerintah dapat memberikan dukungan kebijakan dan regulasi yang mendukung pengembangan SDM pariwisata. Lembaga pendidikan dapat menyediakan program pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan industri pariwisata. Sementara itu, industri pariwisata dapat berperan dalam memberikan kesempatan kerja, pelatihan, dan pengembangan karir bagi SDM pariwisata. Dengan adanya upaya bersama dalam mengembangkan SDM pariwisata, diharapkan sektor pariwisata Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional

3. Pembangunan sdm Pariwisata

Salah satu pilar utama pendukung pembangunan negara saat ini adalah industri pariwisata Indonesia. Tujuan pembangunan industri pariwisata tidak hanya sekedar pertumbuhan ekonomi dan regional, tetapi juga mencakup pemajuan unsur-unsur sosial, budaya, dan wawasan ideologi/kebangsaan. Dalam hal ini, memiliki sumber daya manusia yang berkompeten dan profesional untuk mampu memaknai berbagai misi yang diemban dalam pengembangan pariwisata Indonesia merupakan salah satu kunci mendasar untuk mampu memajukan pariwisata di masa depan.

 Oleh karena itu, pembangunan sumber daya manusia harus diarahkan agar benar-benar mampu dan memiliki etos kerja yang produktif, terampil, kreatif, disiplin, dan professional. Disamping itu, untuk meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia secara regional maupun internasional sebagai destinasi wisata utama memerlukan dukungan sumber daya manusia yang handal dan terus disiapkan secara berkelanjutan dan menyeluruh oleh seluruh pemangku kepentingan.

Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor kunci dalam mengembangkan industri pariwisata. Dalam beberapa tahun terakhir, sektor pariwisata telah mengalami pertumbuhan yang pesat di Indonesia, memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi negara dan menciptakan lapangan kerja baru. Namun, untuk memaksimalkan potensi sektor ini, pembangunan SDM yang berkualitas dan berdaya saing menjadi penting.

Pembangunan pariwisata adalah bagian dari pembangunan nasional. Pariwisata harus berperan sebagai media untuk mensejahterakan warga negara secara berkelanjutan.

Pembangunan pariwisata harus dikaitkan dengan pengembangan ekonomi nasional, wilayah, dan lokal. Pariwisata dapat memberikan manfaat, antara lain:

  • Meningkatkan investasi dan devisa negara
  • Meningkatkan pembangunan lintas dan subsektor serta kegiatan ekonomi di sekitarnya
  • Tidak mengganggu fungsi perlindungan
  • Terdapat beberapa usaha bisnis menarik yang dapat dikembangkan untuk memperluas potensi industri pariwisata, seperti penginapan, persewaan mobil, pemandu wisata, toko oleh-oleh, dan penukaran uang.

Pembangunan SDM pariwisata merupakan investasi jangka panjang yang akan memberikan manfaat besar bagi industri pariwisata. Dengan tenaga kerja yang berkualitas dan berdaya saing, sektor pariwisata dapat tumbuh secara berkelanjutan, meningkatkan pendapatan negara, dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah, lembaga pendidikan, dan industri pariwisata harus bekerja sama untuk mengembangkan program pembangunan SDM yang efektif dan terus memperkuat industri pariwisata Indonesia.

C.Pertumbuhan dan Kontribusi Pariwisata Terhadap Perekonomian

Sektor pariwisata sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, kontribusi sektor pariwisata terhadap ekonomi nasional meningkat secara signifikan. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi sektor pariwisata terhadap total ekspor barang dan jasa yang meningkat tajam dari 10% pada tahun 2005 menjadi 17% pada tahun 2012. Sektor pariwisata memberikan kontribusi langsung terhadap PDB sebesar 3,8% pada 2012, atau berkontribusi sekitar 9% dari PDB saat termasuk efek multiplier (Kementerian Pariwisata, 2014).

Dengan pendapatan devisa sebesar US$ 10 miliar pada tahun 2012, industri pariwisata naik dari peringkat kelima pada tahun 2005 menjadi peringkat keempat, menjadikannya penghasil devisa terbesar saat ini. Selain itu, 10,2 juta pekerja, atau sekitar 8,9% dari seluruh pekerja Indonesia, bekerja di industri pariwisata, sehingga menempatkan industri pariwisata sebagai penyedia lapangan kerja terbesar keempat di negara ini (BPS, 2014).

Pemerintah menyoroti bahwa Indonesia perlu memanfaatkan potensi pengembangan tertinggi dunia di sektor pariwisata ASEAN (UNWTO, 2014). Industri pariwisata di kawasan ASEAN tumbuh rata-rata per tahun sebesar 8,3% antara tahun 2005 dan 2012, yang jauh lebih cepat dibandingkan pertumbuhan rata-rata dunia sebesar 3,6%. Sebaliknya, rata-rata pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia hanya 5,8%, atau lebih rendah dibandingkan ASEAN. Bahkan pada tahun 2013, jumlah wisatawan yang berkunjung ke negara-negara ASEAN mencapai 92,7 juta orang, naik 12% dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan pertumbuhan global pada tahun yang sama hanya sebesar 5%.

Dalam hal jumlah wisatawan internasional yang berkunjung ke negaranya, Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara anggota ASEAN lainnya. Hanya dari 8 juta wisatawan---atau kurang dari 10% dari seluruh wisatawan yang berkunjung ke negara-negara ASEAN mengunjungi Indonesia dari 92,7 juta wisatawan yang berkunjung ke wilayah ini pada tahun 2013. World Economic Forum (2014) melaporkan bahwa jumlah ini jauh tertinggal dibandingkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke negara-negara ASEAN. Thailand (26,5 juta), Malaysia (25,7 juta), dan Singapura (11,8 juta) yang memungkinkan melakukan perjalanan.

Pertumbuhan pariwisata di seluruh dunia telah berpengaruh penting terhadap perekonomian negara-negara ASEAN. Menurut UNWTO (2014), potensi dampak ekonomi pariwisata di kawasan ASEAN diperkirakan akan mencapai US$480 miliar pada tahun 2023, dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 5,8% setiap tahunnya. Sementara itu, investasi di sektor pariwisata diperkirakan akan meningkat sekitar 6,8% per tahun. Dibandingkan dengan kompetitor ASEAN lainnya, sektor pariwisata Indonesia masih belum berada pada tingkat optimal, sehingga hal ini dapat menjadi peluang besar bagi negara ini untuk menarik lebih banyak wisatawan dan mengembangkan bisnis pariwisatanya. Ke depan, industri pariwisata berpotensi tumbuh dan menopang perekonomian Indonesia.

pertumbuhan pariwisata memiliki kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Selain menciptakan lapangan kerja, pariwisata juga memberikan aliran devisa, mendorong pertumbuhan sektor ekonomi lainnya, dan mempengaruhi pembangunan infrastruktur. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan untuk terus mendukung pengembangan industri pariwisata, baik melalui investasi dalam infrastruktur maupun pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas..

                                     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun