Mohon tunggu...
tari angriani
tari angriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - universitas palangkaraya

ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Konsep Kota Kreatif yang Kontekstual

6 Oktober 2023   17:04 Diperbarui: 6 Oktober 2023   17:12 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

di setiap kota memiliki ekonomi kreatif masing masing. sebagaimana kota palangkaraya. palangkaraya memiliki kebudayaan  dan potensi keindahan bentang alam yang sangat luar biasa menjadikan kota sebagai destinasi tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi, kota wisata berbasis kebudayaan menjadi keunggulan serta peluang bagi perkembangan industri kreatif .  Kota ini Memiliki beragam potensi yang mampu menunjang pengembangan kemajuan kota. Beberapa bidang ekonomi kreatif berbasis budaya di palangkaraya, ialah, makanan/kuliner khas daerah, kerajinan tangan seperti kerajinan rotan, seni dan musik khas daerah , kain batik khas daerah, aksesoris dan lain lain. Budaya berbasis kreatif mempunyai andil yang cukup besar dalam mengembangkan suatu elemen pembentuk kota menjadi kawasan kreatif.

Setidaknya ada 3 aspek penting yang perlu dilakukan untuk menjadikan sebuah kota menuju kawasan kreatif diantara lain sebagai berikut : 

  • Perencanaan dan pengembangan lingkungan kreatif
  • Pemeliharaan creative class (golongan atau individu kreatif)
  • Pemeliharaan dan pengembangan potensi ekonomi kreatif

Elemen terpenting agar suatu kota/daerah dapat bertransformasi menjadi kota kreatif adalah tenaga kerja serta keberadaan infrastruktur pendukung dan promosi. Terbukti dengan kemajuan sektor-sektor kreatif berbasis budaya di berbagai negara, mereka mempunyai potensi untuk merangsang ekspansi ekonomi, khususnya dalam industri-industri yang berorientasi pada budaya lokal. Oleh karena itu, dukungan pemerintah sangat penting untuk memfasilitasi kemajuan ekonomi kreatif dan transformasi kota menjadi pusat kreatif.

2. Manajemen dan Branding Destinisi

a. Manajemen Destinasi

menurut ( UNWTO 2019, 10; UNWTO 2007 ) Manajemen destinasi adalah "pengelolaan terkoordinasi dari semua elemen yang membentuk destinasi pariwisata (atraksi, fasilitas, akses, pemasaran, dan harga).

Manajemen destinasi adalah proses merencanakan, mengelola, dan mempromosikan citra dan identitas suatu tempat wisata atau destinasi dengan tujuan untuk menarik wisatawan, investasi, dan meningkatkan keuntungan ekonomi. Ini melibatkan strategi pemasaran yang berfokus pada penciptaan citra positif, membedakan destinasi dari yang lain, dan membangun hubungan yang kuat dengan pengunjung.

b. Branding Destinasi

Tujuan dari brand destinasi adalah untuk membangun posisi yang kuat dan global bagi suatu wilayah atau kawasan, mencakup kabupaten atau kota. Brand destinasi berfungsi sebagai representasi potensi suatu daerah, menciptakan identitas. Sebagai bagian dari strategi pemasaran pariwisata daerah, identitas dan slogan dibuat untuk mencerminkan kualitas asli daerah. Destinasi merek bertujuan untuk menumbuhkan kehadiran merek di wilayah tertentu, sehingga memengaruhi persepsi wilayah tersebut baik secara lokal maupun global.

jadi Manajemen dan branding destinasi merupakan prosedur berkelanjutan untuk membangun merek dengan prinsip-prinsip yang menguntungkan yang selaras dengan tujuan pengendalian destinasi wisata. Dalam skenario ini, branding juga membahas bagaimana suatu destinasi dapat menangani persepsi dan kedudukannya dengan memberikan janji (keandalan) kepada wisatawan. Dengan demikian, suatu merek tidak hanya sekedar logo, tetapi juga mencakup seluruh upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam menyampaikan potensi dan nilai suatu destinasi wisata kepada masyarakat luas.

c. Studi kasus 1 Branding Destinasi kabupaten di Kalimantan Tengah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun