Mohon tunggu...
Jen Latuconsina
Jen Latuconsina Mohon Tunggu... Dosen - Jen Latuconsina memiliki nama lengkap Muhammad Jen Latuconsina, S.IP, MA, yang biasa menggunakan nama pena M.J. Latuconsina. Lelaki berdarah Ambon ini, lahir di Masohi pada 30 Mei 1975 lampau. Ia meraih gelar S1 Ilmu Politik/Pemerintahan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanudin (2001), lantas meraih gelar S2 Ilmu Politik pada Program Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Gadja Mada (2008). Ia adalah seorang pribadi yang suka membaca, menulis dan fotografi. Ia banyak menghiasi media cetak lokal di Kota Ambon dengan berbagai artikelnya dalam bidang politik, pemerintahan, dan administrasi publik. Sebelumnya sejak tahun 2001 berprofesi sebagai jurnalis di Tabloid Catatan Kaki, Tabloid Suisma, Harian Info, Harian Ambon Ekspres, dan Tabloid Ekspresi. Pada tahun 2005 ia kemudian menekuni profesi dalam dunia akademik, dengan menjadi dosen pada Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pattimura.

Pria

Selanjutnya

Tutup

Politik

Provinsi Maluku 1945-1946, Daerah Maluku Selatan 1946-1950

5 Juni 2024   09:32 Diperbarui: 5 Juni 2024   09:42 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada 19 Agustus 2023 adalah hari ulang tahun Provinsi Maluku ke-78, suatu usia yang tidak mudah lagi. Dua hari setelah di proklamirkannya kemerdekaan RI oleh dwi tunggal Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta pada 17 Agustus 1945, tepatnya pada 19 Agustus 1945 bersama dengan tujuah (7) daerah lainnya, Provinsi Maluku dibentuk. Dalam perkembangannya Provinsi Maluku, mengalami dinamika politik, yang fluktuatif seiring dengan kondisi politik regional Asia-Pasifik pasca Perang Dunia ke-2. Hal ini ditandai dengan keinginan kuat Belanda melalui NICA dan disupport Australia hendak menguasai Maluku kembali.

Sementara Jepang yang sudah angkat kaki dari Maluku, sebelumnya juga hadir mewarnai dinamika politik Maluku saat itu. Begitu pun dalam perkembangannya berdiri NIT yang berpusat di Makassar, Sulawesi Selatan dengan terintegrasinya Maluku yang saat itu bernama Daerah Maluku Selatan sebagai salah satu daerah otonomnya. Sehingga terdapat empat (4) rezim pemerintahan di Maluku pada era 1940-an, dengan Kepala Daerah-nya masing-masing sejak era Jepang, RI, Belanda-Australia, dan era NIT. Dirgahayu Provinsi Maluku yang ke 78, semoga tetap eksis dan mampu memenuhi ekspetasi rakyat dalam berbagai bidang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun