Mohon tunggu...
JENI SULISTYOWATI
JENI SULISTYOWATI Mohon Tunggu... Mahasiswa - jeni

Jangan Menyerah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sumber Daya Modal dan Kredit dalam Mendukung Proses Produksi Pertanian Terutama Pertanian Rakyat

9 Mei 2022   22:06 Diperbarui: 11 Mei 2022   17:11 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pada tahun 1985 pemerintah menghentikan kredit Bimas dan menggantikannya dengan Kredit Usaha Tani (KUT). Pada prinsipnya KUT ini hampir seperti Kredit Bimas, namun cakupan komoditasnya lebih banyak yaitu, padi, palawija dan hortikultura. Petani yang tergabung dalam kelompok tani dapat akses Kredit KUT dengan membuat Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).

Jenis usahatani yang dibiayai mencakup usahatani tanaman pangan (padi, jagung, kedelai, ubikayu, dan ubi jalar), usaha ternak (sapi potong, ayam ras, dan itik) serta budidaya ikan.

 

 

BAB 3.  KESIMPULAN

Indonesia adalah negara dengan sebagian penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Mayoritas petani-petani Indonesia memiliki pendapatan yang sangat rendah, sehingga kehidupan petani Indonesia jauh dari kata sejahtera. Hal tersebut dilatar belakangi oleh susahnya para petani dalam memperoleh permodalan untuk meningkatkan produksi mereka, sehingga berdampak pada pendapatan yang diperoleh. Kredit berfungsi untuk menunjang perluasan dan penyebaran dan adopsi teknologi. Pengalaman menunjukkan bahwa sebaran adopsi teknologi ternyata berimpit dengan saluran sebaran spasial penyaluran kredit usahatani. Kredit pertanian adalah kredit program dengan bunga yang relatif rendah dimana penyalurannya menggunakan skim tertentu. Kelebihan perkreditan melalui kemitraan adalah disamping memberi kredit tanpa bunga dan tanpa agunan juga berfungsi sebagai pasar (penampung hasil) bagi produksi dan penyediaan input (sarana produksi). Salah satu kendala yang dihadapi oleh para petani dan pelaku agribisnis skala kecil untuk mengembangkan usahanya yaitu kurang aksesnya ke sumber-sumber permodalan. Hal tersebut terlihat dari masih sangat rendahnya penyerapan dana yang disediakan dibanding sektor lain. Jenis usahatani yang dibiayai mencakup usahatani tanaman pangan (padi, jagung, kedelai, ubikayu, dan ubi jalar), usaha ternak (sapi potong, ayam ras, dan itik) serta budidaya ikan.

  

DAFTAR PUSTAKA

Rita Mariati, dkk. 2022. Analisis Kebutuhan Modal dan Sumber permodalan Usahatani Padi Sawah di Desa Jembayan Dalam. Vol. 5, No. 1, April. 2022

Ignatia Rahmadani Putri, dkk. 2021. Analisis Strategi Financial Technology Peer-To-Peer Lending Sebagai Permodalan Pertanian Digital. Vol. 18, No. 1, September 2021

Ashari. 2018. Optimalisasi Kebujakan Kredit Program Sektor Pertanian Di Indonesia. Vol. 7, No. 1, Maret 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun