Mohon tunggu...
Jeniffer Gracellia
Jeniffer Gracellia Mohon Tunggu... Lainnya - A lifelong learner

Menulis dari Kota Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Gaun dari Karung Tepung: Keindahan di Tengah "Great Depression" di Amerika Serikat

4 Februari 2022   12:00 Diperbarui: 4 Februari 2022   20:25 1449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah keluarga dari Pie Town, New Mexico, dimana Ibu dan anak-anaknya menggunakan pakaian dari karung tepung | Foto diambil dari Archive Project

Karung tepung yang awalnya dianggap remeh menjadi salah satu sarana wanita pedesaan Amerika Serikat akan fesyen. 

Berbagai kontes menjahit diselenggarakan sebagai ajang untuk menampilkan keterampilan mereka. Salah satunya adalah gaun berwarna coklat diatas yang merupakan buatan G.R. Overall saat mengikuti kontes menjahit di Caldwell, Kansas pada tahun 1959. 

Gaun dari karung tepung buatan G.R. Overall pada kontes menjahit di tahun 1959 | Foto dari National Museum of American History
Gaun dari karung tepung buatan G.R. Overall pada kontes menjahit di tahun 1959 | Foto dari National Museum of American History
Gaun indah ini dibuat dari karung tepung yang awalnya berwarna hitam, dengan kreativitas Dorothy menjadi warna coklat dan dihias dengan lukisan tangan bunga berwarna putih. Berkat gaun ini, Overall memenangkan kontes ini di posisi juara kedua. 

*

Gaun dari karung tepung memperlihatkan bagaimana terkadang kesulitan dapat mendorong atau bahkan memaksa manusia menjadi kreatif. 

Di tengah keputusasaan dan kekurang, wanita Amerika Serikat menunjukkan kreativitasnya sambil berhemat, memberikan karung tepung yang awalnya dianggap tidak berguna menjadi pakaian yang trendi. 

Bukan hanya pakaian, karung tersebut juga dimanfaatkan menjadi handuk, gorden, selimut, hingga tas. Mereka berhasil memberikan sebuah 'hidup baru', manfaat baru dari karung tepung tersebut. 

Slogan "Use it up, wear it up, make it do, or do without" juga dapat kita terapkan sekarang untuk menggunakan dan memanfaatkan barang yang kita gunakan sebaik mungkin di tengah maraknya tren gaya hidup yang konsumtif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun